Tak ada yang sia-sia dlm hidup ini. Tak ada entitas kehidupan yg tercipta secara sia-sia. Semua memiliki ibrah, pelajaran, makna, manfaat, dan hikmah di balik ketahuan dan ketidaktahuan kita dlm memahaminya. Banyak entitas di sekitar kita yg diciptakan Allah, bersentuhan dg kehidupan kita, akan tetapi kita tidak pernah atau belum sempat paham rahasia dibalik penciptaannya, mengapa dan untuk apa?!
Lalat, misalnya, makhluk ini sering dituding sbg pembawa sial, penyebar kuman penyakit. Lalat dianggap sebagai hewan yg sering mengganggu saat kita sedang asyik bergelut dengan aktivitas. Raport merah tentang lalat hampir memenuhi lembaran kehidupan yang bersentuhan dengannya. Saat makanan dihinggapi lalat, kita merasa makanan itu sepertinya tdk lagi pantas utk dikonsumsi. Saat bagian tubuh kita digerayangi lalat, secara over ackting kita mengusirnya dengan jurus2 kungfu yang tdk pernah kita pelajari sebelumnya.
Kecuali dua hal yang kita respek dengannya;
(Pertama), sekaitan dengan sabda Nabi "idza waqa'a al-dzubab fi inai ahadukum falyaqmishu: jika lalat berada dalam wadah tempat minum, maka benamkanlah". Ini hadits ttg ilmu pengetahuan, ilmu serangga yg juga hrs dikuasai manusia. Kata2 Nabi "benamkanlah!" menuntut uraian detail iptek, yg belakangan diketahui bahwa pada salah satu sayap lalat terdapat bibit penyakit dan pada sayap lainnya terdapat obat penawar racun. Jadi posisi netral saat lalat dibenamkan hingga air itu pun sah dan higienis utk diminum kembali. Tentu saja ini tdk berlaku saat stok air minum kita berlebih, atau kondisi mual saat lalat itu terlihat berenang dalam gelas minuman kita.
(Kedua), hampir semua gambaran ttg lalat membuat kita tdk respek, kecuali kotorannya. Maksud saya, tahi lalat. Untuk wajah2 tertentu "tahi lalat" menjadi pemanis dan penambah keserasian. Saia jadi ingat Revalina S. Temat, wajah anggun yg tambah anggun dg hiasan tahi lalat yg dimilikinya. Bak langit yang dihiasi bintang kejora. Indah dan menawan hati setiap org yg memandangnya !
Lalat tidak terlihat di musim dingin. Biasanya muncul di musim semi dan panas. Ini yang perlu kita tahu. Ini terkait dg rahasia siklus kehidupan, sebuah kuasa Allah yang Maha Mengatur. Robbana Ma Khalaqta hadza bathila !
Saat musim hujan di sekeliling kita mungkin ada yg kotor dg sisa2 air tergenang, atau di musim panas saat sampah bertumpuk di mana-mana. Pada kondisi itu tumpukan sampah ditambah bangkai2 binatang mengalami pembusukan oleh pengaruh bakteri. Bakteri pun berkembang lebih cepat dalam jumlah yg berlipat. Pertanyaannya apa kiat mengurangi jumlah populasi bakteri dan bibit penyakit yg disebabkan sampah dan lingkungan kotor?
Maka untuk menekan populasi bakteri itu, Allah utus pasukan besar bernama lalat. Diluar perhitungan matematis kita, lalat menjadi pembasmi gratis kuman2 penyakit. Syekh Sya'rawi mengatakan bahwa lalat berikan layanan jasa yg urgen utk memakan kotoran dan kuman penyakit, yang mungkin menempel lengket di bagian tubuh kita. Maka jika ada bagian tubuh kita yg digerayangi lalat janganlah kita kasar-kasar mengusirnya.
Penulis : Nunu Burhanuddin
Tags
Al-Islam