Dalam menjalani kehidupan dunia kita tentunya ingin mendapatkan
kebahagian dan kenikmatan hidup, kebahagian yang didapat dan dirasakan
tentunya akan berbeda tiap manusia, kebahagian hidup tidak melulu soal
harta yang didapat, namun bagaimana kita merasakan ketenangan hati dalam
menjalani kehidupan ini.
Kesibukan dalam mencari kehidupan dunia juga jangan sampai mengabaikan kita, bahwa ada kehidupan setelah dunia, ada mati sesudah hidup, ada surga dan neraka, sehingga jika kita menyadari itu, tentu tidak akan melengahkan kita terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh sang pencipta alam semesta ini.
Setelah terjadinya kematian alam pertama yang akan kita hadapi itu adalah alam barzakh ( alam kubur ), apakah kita sudah mempersiapkan amalan itu untuk menghadapinya pedihnya azab kubur?, jawabannya tentu ada pada diri pribadi kita masing-masing.
Imam Syafi’i ~ rahimahullah menyampaikan :
Sesungguhnya saya memperhatikan anak Adam, setiap mereka itu dicintai, mereka terikat oleh cinta orang yang mencintainya, dan sebagian orang yang dicintainya itu ditemani oleh kekasihnya sampai kepada masa sakit diambang kematiannya. Sebagian lagi ditemani oleh sang kekasih sampai ke pintu kubur, kemudian semuanya kembali dan meninggalkannya sendirian.
Tidak seorang pun yang mendampinginya di alam kubur. Maka aku pun berfikir dan berkata “sebaik-baik orang yang dicintai seseorang adalah yang ikut menemaninya ke dalam kubur, mendampingi serta memberi manfaat kepadanya di alam kubur.
Maka tidak satupun yang bisa melakukan itu selain amal sholeh, maka akhirnya aku menjadikan amal Sholeh sebagai kekasih sejatiku, supaya nanti dia menjadi penerang di kubur saya kelak, mendampingi serta tidak meninggalkan saya sendirian”.
Lalu pertanyaan selanjutnya adalah apakah kita sudah mempersiapkan teman sejati itu dialam kubur?, atau pilihan kita justru menyediakan teman yang membuat azab tak henti-hentinya datang bertubi-tubi, karena amalan buruk kita.
Hidup adalah pilihan, memilih amal baik dalam hidup, berarti kita telah menyediakan teman sejati dialam kubur, sebaliknya memilih amal keburukan, maka berarti kita menyediakan teman yang mendatangkan azab bagi diri kita sendiri, Wallahu A'lam.
Setelah terjadinya kematian alam pertama yang akan kita hadapi itu adalah alam barzakh ( alam kubur ), apakah kita sudah mempersiapkan amalan itu untuk menghadapinya pedihnya azab kubur?, jawabannya tentu ada pada diri pribadi kita masing-masing.
Imam Syafi’i ~ rahimahullah menyampaikan :
Sesungguhnya saya memperhatikan anak Adam, setiap mereka itu dicintai, mereka terikat oleh cinta orang yang mencintainya, dan sebagian orang yang dicintainya itu ditemani oleh kekasihnya sampai kepada masa sakit diambang kematiannya. Sebagian lagi ditemani oleh sang kekasih sampai ke pintu kubur, kemudian semuanya kembali dan meninggalkannya sendirian.
Tidak seorang pun yang mendampinginya di alam kubur. Maka aku pun berfikir dan berkata “sebaik-baik orang yang dicintai seseorang adalah yang ikut menemaninya ke dalam kubur, mendampingi serta memberi manfaat kepadanya di alam kubur.
Maka tidak satupun yang bisa melakukan itu selain amal sholeh, maka akhirnya aku menjadikan amal Sholeh sebagai kekasih sejatiku, supaya nanti dia menjadi penerang di kubur saya kelak, mendampingi serta tidak meninggalkan saya sendirian”.
Lalu pertanyaan selanjutnya adalah apakah kita sudah mempersiapkan teman sejati itu dialam kubur?, atau pilihan kita justru menyediakan teman yang membuat azab tak henti-hentinya datang bertubi-tubi, karena amalan buruk kita.
Hidup adalah pilihan, memilih amal baik dalam hidup, berarti kita telah menyediakan teman sejati dialam kubur, sebaliknya memilih amal keburukan, maka berarti kita menyediakan teman yang mendatangkan azab bagi diri kita sendiri, Wallahu A'lam.
Baca Juga Ya : Hukum Duduk Diatas Kuburan
Tags
Al-Islam