Zakat Fitrah Adalah Zakat yang diwajibkan kepada seluruh umat Islam yang masih hidup pada saat sebelum berakhirnya pelaksanaan shalat Idul Fitri pada tahun bersangkutan, baik itu masih bayi dan anak-anak dibayarkan oleh orang tuanya sampai kepada orang yang telah lanjut usia.
Baca Juga : Perbedaan Zakat Infaq Dan Shadaqah
Zakat fitrah itu bertujuan untuk membersihkan jiwa dari kotoran dan dosa yang telah kita lakukan selama ini, dengan mengeluarkan zakat maka semoga kita pada hari kemenangan ( Idul Fitri ) kembali suci dan fitrah seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya.
Mengenai waktu pelaksanaan zakat fitrah itu ada 3 macam sebagaimana hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yaitu :
Rasulullah SAW telah memfardhukan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan kotor dan juga sebagai makanan untuk orang-orang miskin. Barangsiapa menunaikan zakat fitrah itu sebelum shalat [Idul Fitri] maka itu zakat yang diterima. Dan barangsiapa menunaikan zakat fitrah itu setelah shalat [Idul Fitri] maka itu satu shaqadah dari shadaqah-shadaqah.” (HR Abu Dawud, no 1609; Ibnu Majah, Ad-Daruquthni, dan Al-Baihaqi. Juga diriwayatkan dan disahihkan oleh Al-Hakim (1/409), dan disetujui oleh Adz-Dzahabi). (Lihat Mahmud Abdul Lathif Uwaidhah, Al-Jami’ Li Ahkam Ash-Shiyam, hal. 317; Imam Ash-Shan’ani, Subulus Salam, 2/139).
1. Waktu Mubah
Zakat itu telah boleh dibayarkan sejak awal bulan Ramadhan tidak tertentu pada hari keberepa dibayarkan zakat fitrah tersebut. Baik itu di awal, ditengah maupun di akhir bulan Ramdhan maka zakatnya boleh dibayar.
Mengutip hadist diatas :
‘Barang siapa yang menunaikan zakat fitri sebelum shalat maka itu adalah zakat yang diterima, dan barang siapa yang menunaikannya setelah shalat maka statusnya hanya sedekah.’ (H.r. Abu Daud dan Ibnu Majah; dinilai hasan oleh Al-Albani)
2. Waktu Utama ( Afdhal )
Zakat Fitrah itu lebih utama dibayarkan pada saat Malam akhir Ramadhan setelah berbuka puasa sampai pagi hari sebelum shalat Idul Fitri, maka itu adalah zakat yang sangat diutamakan.
3. Waktu Sia-sia
Jika seandainya zakat itu dibayarkan setelah Shalat Idul Fitri maka sia-sialah amalan zakat fitrah kita, dan dianggap kita tidak membayarkan kewajiban zakat fitrah, yang mana jika kewajiban tidak dilaksanakan maka berdosalah pelakunya.
Bagaimana dengan zakat yang telah terlanjurkan dibayarkan pada saat setelah selesai shalat idul fitri itu.? maka hal itu dianggap sebagai Shadaqah biasa.
Dengan memperhatikan ketentuan waktu membayar zakat fitrah diatas, semoga kita tidak terlalai dari membayarnya.
Tags
Al-Islam