Ibadah Qurban tidak terlepas dari sejarah ketaatan seorang Nabi Ibrahim AS, yang rela mengalahkan cintanya terhadap anaknya karena kecintaan dan ketaatan terhadap perintah Allah swt.
Baca Juga : Keutamaan Puasa Arafah Pada Bulan Zulhijjah
Nabi Ibrahim bersama anaknya Ismail adalah dua sosok pribadi yang harus kita jadikan tauladan / contoh. Pengorbanan Nabi Ibrahim yang hendak menyembelih anak semata wayangnya karena untuk melaksanakan perintah Allah swt dan Ismail juga merupakan sosok anak yang shaleh yang senantiasa taat kepada keuda orang tuanya. Nabi Ismail sadar bahwa keridhaan Allah ada pada keridhaan orang tua.
SUBHANALLAH ! kecintaan Nabi Ibrahim kepada Allah lebih besar daripada kecintaan kepada anaknya. Begitulah contoh manusia yang hanya mengharapkan Ridho Allah semata. Perintah Allah lebih diutamakan daripada kasih sayang kepada anaknya.
Ketika Nabi Ibrahim hendak menyembelih Ismail, maka Allah menggantikannya dengan seekor domba yang besar. Sebagaimana firmannya :
" Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar " ( QS. Ash-Shaffat Ayat 104-105 )
Pelajaran Berharga dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail adalah :
1. Ketaatan kepada Allah pasti akan membuat kehidupan kita lebih bahagia dan lebih tenang, karena kita hanya mencari Ridho dan pahala dari Allah semata.
2. Semakin Allah mencintai seorang hamba, maka dia akan memberikan ujian kepada hambanya. Yup ! ketika kita mendapatkan masalah berarti itu adalah kasih sayang Allah agar kita menjadi orang yang lebih baik lagi.
3. Kesabaran dan tekad yang kuat dalam menjalankan perintah Allah membuahkan kebahagiaan di dunia dan akhirat
4. Kita harus ta'at kepada orang tua dan kepada Allah. Ingat surga itu ada ditelapak kaki Ibu.
Demikian pelajaran berharga dari Nabi Ibrahim Dan Nabi Ismail, semoga menjadi pelajaran bagi kita semua. Aaamiin.
Tags
Al-Islam