Beberapa hari ini kita dihebohkan dengan beredarnya sebuah video live facebook yang dilakukan oleh pelaku bunuh diri, luar biasa peristiwa ini pihak facebook menyediakan menu video live untuk sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak, pelaku ini justru melakukan sesuatu diluar akal sehat manusia. Bagaimana tidak, bunuh diri dilakukan dengan live Facebook.
Diketahui pelaku bunuh diri live facebook bernama Pahinggar Indrawan ( 35 tahun ) memiliki persoalan rumah tangga yang menyebabkan ia mengakiri hidupnya dengan seutas tali. Pertanyaannya kemudian adalah " apakah ia mengira dengan melakukan bunuh diri persoalan hidup telah selesai.
Kematian bukanlah akhir dari kehidupan, meskipun kehidupan didunia ini berakhir namun patut kita renungi setelah terjadinya kematian akan ada kehidupan baru yakni kehidupan di alam kubur, bahkan beberapa Agama juga meyakini tentang adanya hidup sesudah kematian tersebut.
Sebagai orang Islam saya sendiri meyakini betul bahwa kematian itu sesuatu yagn pasti akan terjadi, namun kehidupan setelah kematian itu juga merupakan sesuatu yang pasti akan kita alami, terkait dengan adanya kehidupan setelah kematian Allah berfirman yang artinya :
" Maka, ibadahnya merupakan bentuk kesadaran bahwa dia hanya seorang ‘abd (hamba). Dan, rajanya adalah Allah. Dan ibadah yang diproyeksikan untuk negeri akhirat merupakan pengingat siapa saja bahwa ada kehidupan setelah kematian. Ada akhirat setelah dunia. Kata Allah, “Akhirat itu lebih baik bagimu daripada dunia ini. " (Qs. Al-Dhuhā ayat : 4).
Berdasarkan dalil firman Allah diatas maka jelaslah bagi kita bahwa adanya kehidupan setelah kematian itu merupakan kepastian, jangan pernah kita mengira bahwa dengan melakukan bunuh diri selesai perkara, apakah pelaku bunuh diri itu tidak pernah berpikir, apa yang akan terjadi setelah ia meninggalkan dunia ini ?.
Apalagi bagi mereka seorang Ayah yang telah memiliki anak-anak, ada beban mental yang seharusnya dipikirkan tatkala melakukan bunuh diri, bagaimana nasib anak yang saya tinggalkan, Karena anak merupakan tanggung jawab orang tua sampai diakhirat kelak, pelaku bunuh diri mendapatkan dosa dua sekaligus jika yang meninggalkan anak yang masih butuh biaya dan bimbingan orang tua, dosa karena telah melakukan bunuh diri dan dosa karena telah membuat sang anak terlantar.
Untuk itu bagi kita yang masih hidup segera renungi, bahwa tidak ada persoalan dalam hidup ini yang tidak ada solusinya, maka jangan jadikan bunuh diri sebagai solusi, karena Tuhan menurunkan persoalan lengkap dengan solusinya.
Bagi kita yang menyaksikan peristiwa akhir-akhir ini banyak orang yang menghadapi masalah yang berakhir dengan melakukan bunuh diri merupakan tindakan yang tidak benar, menurut hukum negara terlebih lagi hukum Agama Islam.
Semoga artikel ini bermanfaat adanya bagi kita semua, terlebih lagi bagi penulis yang menuampaikannya, Wallahu A'lam.