Indahnya nikmat kubur seperti yang dirasakan oleh oleh jenazah sahabat Rasul SAW yang bernama Sa'ad bin Mu'az. Beliau meninggal ketika perang khandaq. Pada saat hendak dimakamkan. Liang lahat untuk memakamkan Saad bin Mu'az menebarkan bau harum bagaikan bunga kasturi.
Saad bin Mu'az adalah sahabat Nabi yang berasal dari suku Aus, Madinah. Pada usia 30 tahun ia meninggal dunia dengan mati syahid. Beliau begitu total memeluk Agama Islam, bukan hanya harta benda, jiwa dan nyawa pun ia relakan demi iman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Saat ada ajakan perang badar, ia dengan lantang membangkitkan semangat kaum muslimin, " Wahai Rasulullah, kami telah beriman kepada Allah SWT dan kepada Rasulnya, kami percaya dan mengakui bahwa apa yang yang engkau bawa itu adalah hal yang benar dan kami berikan ikrar dan janji-janji kami. Maka laksanakanlah terus ya Rasulullah apa yang engkau inginkan, dan kami akan selalu bersamamu. " kata Saad.
Kata-kata Saad itu muncul tak ubah bagaikan berita gembira dan wajah Rasulullah pun bersinar-sinar, gembira dipenuhi rasa Ridha serta bahagia kemudian Beliau berkata kepada kaum Muslimin.
" Marilah kita berangkat dan kuatkan hati kalian karena Allah SWT telah menjanjikan kepadaku salah satu diantara dua golongan. Demi Allah, sungguh seolah-olah tampak kehancuran orang-orang itu. ."
Pada perang Badar itu pasukan muslim berhasil mengalahkan musuh dari kafir Quraisy, bukan hanya itu saja, Saad juga menunjukkan keberaniannya pada perang Khandaq, ketika itu Rasulullah SAW memerintahkan untuk menggali parit perlindungan di sekeliling Madinah untuk membendung serangan musuh.
Pada saat perang telah dimulai, tentara musuh agak tertahan dengan adanya parit tersebut. Saat itulah Saad bin Muaz keluar membawa pedang dan tombaknya. Ketika tengah berperang tak terasa salah satu lengannya kena anak panah musuh. Darah pun mengalir bercucuran, Rasul pun mengetahui hal itu dan menyuruh para sahabat untuk membawanya ke mesjid untuk dirawat.
Didalam Mesjid, Saad berdo'a " Ya..Allah jika dari peperangan dengan kafir Quraisy masih ada yang Engkau sisakan panjangkanlah umurku dan jika Engkau telah mengakhiri perang ini, jadikanlah kiranya perjuanganku ini sebagai jalan menemui syahidmu.
Akhirnya Saad meninggal karena luka itu pada peperangan Khandaq, Rasulullah SAW bersedih atas wafatnya sahabatnya itu, sebelum meninggal Saad sempat dijenguk oleh Rasulullah SAW, Beliau meraih kepala Saad dan menempatkannya diatas pangkuannya.
Kejadian luar biasa atas izin dan Kuasa Allah SWT, ketika Saad hendak dimakamkan. Sahabat yang lainnya yang bernama Abu Sa'id Al-Khudri memberikan kesaksian bahwa ia yang saat itu bertugas menggali kuburan untuk Saad merasakan betapa harumnya kuburan untuk Saad seperti mencium bau kasturi. Kata Abu Sa'id lagi " Saya adalah orang yang menggali makam untuk Sa'ad, dan setiap ia menggali satu lapisan tanah, maka tercium oleh kami bau harum.
Demikianlah artikel hari ini, semoga menjadi bahan renungan untuk kita, bahwa setiap kejadian yang dialami oleh seseorang itu sangat erat kaitannya dengan perilaku seseorang dalam kehidupannya. Wallahu A'lam.
Saad bin Mu'az adalah sahabat Nabi yang berasal dari suku Aus, Madinah. Pada usia 30 tahun ia meninggal dunia dengan mati syahid. Beliau begitu total memeluk Agama Islam, bukan hanya harta benda, jiwa dan nyawa pun ia relakan demi iman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Kata-kata Saad itu muncul tak ubah bagaikan berita gembira dan wajah Rasulullah pun bersinar-sinar, gembira dipenuhi rasa Ridha serta bahagia kemudian Beliau berkata kepada kaum Muslimin.
" Marilah kita berangkat dan kuatkan hati kalian karena Allah SWT telah menjanjikan kepadaku salah satu diantara dua golongan. Demi Allah, sungguh seolah-olah tampak kehancuran orang-orang itu. ."
Pada perang Badar itu pasukan muslim berhasil mengalahkan musuh dari kafir Quraisy, bukan hanya itu saja, Saad juga menunjukkan keberaniannya pada perang Khandaq, ketika itu Rasulullah SAW memerintahkan untuk menggali parit perlindungan di sekeliling Madinah untuk membendung serangan musuh.
Pada saat perang telah dimulai, tentara musuh agak tertahan dengan adanya parit tersebut. Saat itulah Saad bin Muaz keluar membawa pedang dan tombaknya. Ketika tengah berperang tak terasa salah satu lengannya kena anak panah musuh. Darah pun mengalir bercucuran, Rasul pun mengetahui hal itu dan menyuruh para sahabat untuk membawanya ke mesjid untuk dirawat.
Didalam Mesjid, Saad berdo'a " Ya..Allah jika dari peperangan dengan kafir Quraisy masih ada yang Engkau sisakan panjangkanlah umurku dan jika Engkau telah mengakhiri perang ini, jadikanlah kiranya perjuanganku ini sebagai jalan menemui syahidmu.
Akhirnya Saad meninggal karena luka itu pada peperangan Khandaq, Rasulullah SAW bersedih atas wafatnya sahabatnya itu, sebelum meninggal Saad sempat dijenguk oleh Rasulullah SAW, Beliau meraih kepala Saad dan menempatkannya diatas pangkuannya.
Kejadian luar biasa atas izin dan Kuasa Allah SWT, ketika Saad hendak dimakamkan. Sahabat yang lainnya yang bernama Abu Sa'id Al-Khudri memberikan kesaksian bahwa ia yang saat itu bertugas menggali kuburan untuk Saad merasakan betapa harumnya kuburan untuk Saad seperti mencium bau kasturi. Kata Abu Sa'id lagi " Saya adalah orang yang menggali makam untuk Sa'ad, dan setiap ia menggali satu lapisan tanah, maka tercium oleh kami bau harum.
Demikianlah artikel hari ini, semoga menjadi bahan renungan untuk kita, bahwa setiap kejadian yang dialami oleh seseorang itu sangat erat kaitannya dengan perilaku seseorang dalam kehidupannya. Wallahu A'lam.