Do'a adalah senjata mukmin, setiap saat kita haruslah berdo'a kepada Sang Maha Pemberi, karena kita meyakini apa yang telah kita amalkan dalam surah Al-Fatihah " kepadamulah kami menyembah dan kepadamulah kami mohon pertolongan ".
Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berdo'a kepada Allah, betapa sombongya kita disaat kita sudah tidak mau lagi menengadahkan tangan ini, berharap setiap Rahman dan Rahimnya Allah.
Tidak akan masuk surga seorang manusia tanpa Rahman dan Rahimnya Allah tersebut, begitu juga sebaliknya tidak akan masuk neraka seseorang tanpa izin Allah SWT. Maka sudah sepantasnya sebagai Muslim yang Beriman kita selalu berharap dan memohon kepada Allah SWT, minimal yang kita harapkan itu adalah agar Allah senantiasa mengampuni setiap dosa yang kita lakukan.
Allah menyatakan dalam firmannya jika hambanya mau berdo'a, nisacaya Allah akan memperkenan dan mengabulkan do'a kita.
Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu.” (QS Al-Baqarah : 18)
Namun terkadang kita merasa bahwa setiap saat kita berdo'a namun rasanya permintaan dan harapan kita belum juga tercapai, dengan demikian tentunya kita berpikir bahwa Allah tidak mengabulkan do'a kita.
Firman Allah diatas menjelaskan kepada kita bahwa setiap do'a yang orang Islam lakukan dikabulkan selagi ia mampu menjaga diri dari melakukan kemaksiatan, dan berdoa sesuai dengan aturannya.
Hendaknya dalam berdo’a diiringi dengan kesabaran, bersungguh-sungguh didalamnya, serta tidak tergesa-gesa dan terburu-buru ingin dikabulkan. Asy-Syaikhain meriwayatkan dengan sanadnya masing-masing hingga Abu Hurairah, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Janganlah salah seorang dari kalian berdoa : Ya Allah, ampunilah aku jika Kau berkehendak, sayangilah aku jika Kau berkehendak, berilah aku rizqi jika Kau berkehendak. Bersungguh-sungguhlah dalam meminta karena sesungguhnya Dia berbuat sesuai dengan kehendakNya, dan tak ada sesuatu pun yang bisa memaksaNya.”
(Shahiih Al-Bukhaariy no. 7477, dan ini lafazhnya; Shahiih Muslim no. 2680)
Itulah do'a yang sepertinya kita sendiri tidak begitu berharap atas apa yang kita do'akan tersebut diperkenankan oleh Allah SWT, maka perbaiki lagi cara kita berdo'a dan perbaiki diri ini agar senantiasa menyadari diri atas kesalahan yang selalu kita lakukan.