Beriman artinya percaya atau yakin. Beriman kepada Allah berarti mempercayai dan meyakini bahwa Allah itu ada, Esa , tiada Tuhan selain Allah. Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dan segala apa yang ada diantara keduanya.
Beriman kepada Allah bukan hanya di bibir saja. Hakekat iman itu adalah : " Iman adalah membenarkan dalam hati, meng-ikrarkan dengan lisan dan mengamalkan anggota tubuh ".
Dari definisi iman di atas, dapatlah kita ambil pelajaran bahwa iman mencakup tiga perkara :
1. Membenarkan dalam hati
2. Setelah hati yakin dengan seyakin-yakinya, maka lisan meng-ikrarkan keimanan kepada Allah dengan ucapan
3. Setelah hati dan lisan sepakat mengikrarkan keimanan kepada Allah, maka anggota tubuh pu ikut bergerak untuk ikut tunduk patuh kepada Allah, dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangannya.
Tiga pilar tersebut adalah keimanan yang hakiki. Tidak cukup bagi seseorang untuk mengucapkan saya beriman kepada Allah, namun hatinya belum sepenuhnya yakin dan percaya. Firman Allah SWT :
" Orang-orang arab Baduwi itu berkata : " Kami telah beriman ", Katakanlah ( Kepada mereka ) : " kalian belum beriman, tetapi katakanlah : " kami telah Islam ( tunduk ) ", karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu ( QS. Al-Hujurat : 14 )
Dari ayat di atas dapat kita telaah bahwa tidak cukup seseorang mengikrarkan keimanan kepada Allah sebelum hatinya yakin dan sadar akan makna ikrar tersebut.
Siapakah orang yang benar-benar beriman kepada Allah ? Allah telah menjelaskan dalam Al-quran cirinya sebagai berikut, dalam surah Al-Anfal ayat 2-4 :
" Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah bertambahlah iman mereka ( karenanya ) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. ( Yaitu ) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang beriman dengan sebenarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki yang mulia ( Al-Anfal 2-4 )
Dari ayat di atas, tergambar jelas bagi kita bahwa ciri-ciri orang yang beriman adalah :
1. Apabila disebut nama Allah gemetar hatinya.
Ina adalah bukti keimanan yang sebenarnya. Ia memahami bahwa Allah Maha Besar, Maha Berkuasa, Maha berkehendak. Ia menyadari dengan sepenuh hati bahwa Allah selalu mengawasi gerak langkahnya dan mengetahui apa yang ia lakukan. Ia merasa bahwa dirinya sangat lemah di hadapan Allah, sehingga hanya berharap dan menggantungkan nasibnya kepada Allah SWT.
2. Jika dibacakan ayat Al-Qur'an bertambah iman mereka.
Orang mu'min sejati bila mendengar bacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an, bertambah kuat iman kepada Allah SWT. Ia menyadari bahwa Al-Qur'an adalah kitab suci Allah yang diturunkan oleh Allah sebagai petunjuk bagi orang yang beriman.
3. Hanya kepada Allah bertawakkal.
Orang mu'min sejati menggantungkan nasib dan hidupnya hanya kepada Allah. Allah adalah tempat kembali, tempat meminta dan tempat bergantung semua makhluknya.
4. Mendirikan Shalat
Orang mu'min juga memiliki ciri senantiasa mendirikan shalat dengan sebenarnya. Shalat adalah tiang agama, barang siapa yang mendirikan shalat berarti mendirikan agama dan siapa yang meninggalkan shalat berarti meruntuhkan agamanya.
5. Menafkahkan rezeki di jalan Allah SWT
Menafkahkan rezeki di jalan Allah atau berinfak merupakan perbuatan yang sangat mulia. Infak merupakan wujud rasa syukur kepada Allah atas anugerah-Nya dan wujud solidaritas sosial terhadap orang-orang yang fakir dan miskin.
Demikianlah beberapa ciri-ciri orang yang beriman yang akan mendapatkan derajat tinggi di sisi Allah SWT, Aaamiin.
Beriman kepada Allah bukan hanya di bibir saja. Hakekat iman itu adalah : " Iman adalah membenarkan dalam hati, meng-ikrarkan dengan lisan dan mengamalkan anggota tubuh ".
Dari definisi iman di atas, dapatlah kita ambil pelajaran bahwa iman mencakup tiga perkara :
1. Membenarkan dalam hati
2. Setelah hati yakin dengan seyakin-yakinya, maka lisan meng-ikrarkan keimanan kepada Allah dengan ucapan
3. Setelah hati dan lisan sepakat mengikrarkan keimanan kepada Allah, maka anggota tubuh pu ikut bergerak untuk ikut tunduk patuh kepada Allah, dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangannya.
Tiga pilar tersebut adalah keimanan yang hakiki. Tidak cukup bagi seseorang untuk mengucapkan saya beriman kepada Allah, namun hatinya belum sepenuhnya yakin dan percaya. Firman Allah SWT :
" Orang-orang arab Baduwi itu berkata : " Kami telah beriman ", Katakanlah ( Kepada mereka ) : " kalian belum beriman, tetapi katakanlah : " kami telah Islam ( tunduk ) ", karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu ( QS. Al-Hujurat : 14 )
Dari ayat di atas dapat kita telaah bahwa tidak cukup seseorang mengikrarkan keimanan kepada Allah sebelum hatinya yakin dan sadar akan makna ikrar tersebut.
Siapakah orang yang benar-benar beriman kepada Allah ? Allah telah menjelaskan dalam Al-quran cirinya sebagai berikut, dalam surah Al-Anfal ayat 2-4 :
" Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah bertambahlah iman mereka ( karenanya ) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. ( Yaitu ) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang beriman dengan sebenarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki yang mulia ( Al-Anfal 2-4 )
Dari ayat di atas, tergambar jelas bagi kita bahwa ciri-ciri orang yang beriman adalah :
1. Apabila disebut nama Allah gemetar hatinya.
Ina adalah bukti keimanan yang sebenarnya. Ia memahami bahwa Allah Maha Besar, Maha Berkuasa, Maha berkehendak. Ia menyadari dengan sepenuh hati bahwa Allah selalu mengawasi gerak langkahnya dan mengetahui apa yang ia lakukan. Ia merasa bahwa dirinya sangat lemah di hadapan Allah, sehingga hanya berharap dan menggantungkan nasibnya kepada Allah SWT.
2. Jika dibacakan ayat Al-Qur'an bertambah iman mereka.
Orang mu'min sejati bila mendengar bacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an, bertambah kuat iman kepada Allah SWT. Ia menyadari bahwa Al-Qur'an adalah kitab suci Allah yang diturunkan oleh Allah sebagai petunjuk bagi orang yang beriman.
3. Hanya kepada Allah bertawakkal.
Orang mu'min sejati menggantungkan nasib dan hidupnya hanya kepada Allah. Allah adalah tempat kembali, tempat meminta dan tempat bergantung semua makhluknya.
4. Mendirikan Shalat
Orang mu'min juga memiliki ciri senantiasa mendirikan shalat dengan sebenarnya. Shalat adalah tiang agama, barang siapa yang mendirikan shalat berarti mendirikan agama dan siapa yang meninggalkan shalat berarti meruntuhkan agamanya.
5. Menafkahkan rezeki di jalan Allah SWT
Menafkahkan rezeki di jalan Allah atau berinfak merupakan perbuatan yang sangat mulia. Infak merupakan wujud rasa syukur kepada Allah atas anugerah-Nya dan wujud solidaritas sosial terhadap orang-orang yang fakir dan miskin.
Demikianlah beberapa ciri-ciri orang yang beriman yang akan mendapatkan derajat tinggi di sisi Allah SWT, Aaamiin.
Tags
Al-Islam