Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT, berbagai macam ibadah yang dapat kita laksanakan dalam bulan ini, namun demikian terkadang ada beberapa perkara yang kita belum mengerti mengenai ibadah puasa Ramadhan, seperti pembahasan berikut ini :
Pertanyaan : Setiap memulai puasa Ramadhan, umat Islam selalu dihadapkan dengan perbedaan awal dan akhir puasa serta pelaksanaan Idul Fitri, bagaimana cara memulai puasa Ramadhan dan penyelenggaraan shalat Idul Fitri bagi umat Islam, apakah tidak mungkin disamakan ?
Jawaban : Dalam mengawali bulan Ramadhan dan pelaksanaan shalat Idul Fitri, sebenarnya Rasulullah telah memberikan petunjuk sangat jelas dalam sabdan beliau berikut ini :
" Puasalah kamu jika melihat bulan dan berbukalah kamu jika melihat bulan. Jika ia terhalang ( mendung ) maka sempurnakanlah bilangannya ( HR. Muttafaqun Alaih )
Dari hadits tersebut dapat disimpulkan penetapan awal dan akhir bulan puasa dilakukan dengan ru'yah ( melihat bulan ). Bahkan ulama Al-Azhar sepakat bahwa ru'yah alamiyah ( ru'yah yang bersifat internasional dan bukan ru'yah lokal. Artinya jika ada seorang Muslim melihat bulan di suatu tempat ( misalnya di Maroko ), maka ru'yah itu berlaku bagi seluruh umat Islam yang malamnya sama.
Namun ru'yah alamiyah nampaknya belum dapat dilaksanakan oleh seluruh umat Islam di dunia, karena terkait berbagai persoalan. Setiap negara masih menggunakan ru'yah lokal negaranya masing-masing.Oleh karena itu, masih terdapat perbedaan puasa dari satu negara dengan negara lainnya. Walupun terkadang negara tersebut berdekatan.
Masalah lain adalah masih banyak negeri Islam menggunakan hisab dalam penetapan awal dan akhir Ramadhan. Maka perbedaan awal puasa tidak dapat dihindari. Sebagaimana halnya di Indonesia, penetapan awal dan akhir Ramadhan masih menggunakan hasil hisab dan juga ru'yah sehingga hasil keputusan awal dan akhir Rmadhan mengikuti sidang ishbat.
Untuk keseragaman untuk memulai shaum Ramadhan dan mengakhirinya yang berarti penetapan hari raya idul fitri umat Islam sebaiknya mengikuti ru'yah dengan mengacu pada Badan hisab dan Ru'yah Depag RI yang diputuskan melalui sidang Ishbat. Sehingga bagi yang melaksanakan berdasarkan kalender akan mengikuti pemerintah dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membacanya. ( Jawaban ini : oleh Al-Ustadz DR Salim Segaf al-Djufri, M.A )