Indonesia telah 73 tahun merdeka ( 17 Agustus 2018 ), kita saat ini tidak lagi berada pada masa penjajahan. Pada perayaan Agustusan atau HUT RI sering kita saksikan berbagai macam jenis perlombaan dalam memeriahkannya. Salah satu jenis perlombaan yang diadakan yaitu lomba panjat pinang. Hampir di setiap daerah di Indonesia melaksanakannya, katakanlah dilingkpu RT/RW, Kelurahan sampai pada tingkat di atasnya.
Sejarah Perlombaan Panjat Pinang di Indonesia
Tahukah kamu, sebenarnya lomba panjat pinang itu telah ada bahkan sejak Indonesia belum merdeka ? ya...hal ini dikarenakan yang membawa tradisi lomba panjat pinang itu adalah orang Belanda yang menjajah Indonesia selama 350 tahun. Pada masa penjajahan Belanda, lomba panjat pinang digelar dalam rangka merayakan hari ulang tahun sang ratu Belanda, Ratu Wihelmina.
Seiring perkembangannya lomba panjat pinang juga digelar dalam rangka perayaan hari-hari besar orang Belanda, seperti perayaan kenegaragaan bahkan sampai perayaan pernikahan putra-putri Belanda. Yang menjadi perserta itu bukanlah orang Belanda, namun orang-orang pribumi yang disuruh oleh orang Belanda untuk memperebutkan sedikit hadiah yang disediakan, seperti sampai saat sekarang ini yang kita adakan. Ada hadiah makanan, pakaian, peralatan rumah tangga sampai pada sepeda.
Di masa Belanda, bahkan pakaian tuan putri Belanda pun tidak luput menjadi hadiah bagi pribumi. Hal inilah yang menjadi pro-kontra, bagi masyarakat yang mengerti akan sejarah panjat pinang di Indonesia, karena sebagai orang Belanda mereka tidak ikut berinjak-injak dalam memperbutkan hadiah. Namun, orang Belanda hanya menjadi penonton sambil menertawakan orang-orang pribumi yang menjadi peserta panjat pinang tersebut.
Baca Juga : Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan
Dari sisi kontra, tentu rasa harga diri masyarakat Indonesia diinjak ketika itu, karena begitu butuhnya ktia akan hadiah tersebut, maka berebut untuk mengikuti lomba panjat pinang yang jika dinilai dari segi hadiah disediakan tidak seberapa.
Di sisi lain yang pro akan perlombaan panjat pinang adalah makna yang didapat dari perlombaan ini, yaitu saling bergotong royong dalam menyelesaikan sesuatu. Sama-sama kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia dikenal dengan jiwa gotong royong yang sangat tinggi, melalui lomba panjat pinang kita diajarkan tentang gotong royong, di mana usaha untuk mencapai puncak adalah dengan kerjasama yang baik atau lebih akrab dengan istilah gotong royong. Mungkin sau tim tidak akan sampai ke puncak pohon pinang, jika tidak adanya kerjasama yang baik.
Hal inilah yang memicu perlombaan panjat pinang terus digelar sampai era digital hari ini. Karena memang kita dianjurkan untuk saling bekerjasama, gotong royong dan saling bahu-membahu dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Untuk mencapai itu semua tentu dibutuhkan pembiasaan sejak dini, jika tidak terbiasa maka akan tumbuh pribadi yang cuek terhadap kegiatan sekitar lingkungan di mana ia tinggal.
Semoga perlombaan panjat pinang yang sampai hari ini masih ktia gelar di seluruh negeri di Indoensia ini, menjadi pemersatu bagi masyarakat Indonesia. Karena kesibukan kita masing-masing, barnagkali sudah jarang berkumpul bersama warga sekitar kompleks kita tinggal. Dengan adanya perlombaan panjat pinang diharapkan menjadi pemersatu seluruh warga, karena pada saat perlombaan itu kita sama-sama berkumpul, bekerjasama saling bercanda tawa bahagia, sebagai bentuk rasa syukur kita terhadap kemerdekaan Republik Indonesia ini. Karena hari ini kita mengisi kemerdekaan itu dengna hal yang positif, bukan justru terjerumus ke dalam perbuatan yang melanggar aturan dan norma-norma di tengah-tengah masyarakat Indonesia, terutama pada generasi muda penerus perjuangan pahlawan yang telah memperbutkan kemerdekaan Republik Indonesia ini.
Sejarah Perlombaan Panjat Pinang di Indonesia
Tahukah kamu, sebenarnya lomba panjat pinang itu telah ada bahkan sejak Indonesia belum merdeka ? ya...hal ini dikarenakan yang membawa tradisi lomba panjat pinang itu adalah orang Belanda yang menjajah Indonesia selama 350 tahun. Pada masa penjajahan Belanda, lomba panjat pinang digelar dalam rangka merayakan hari ulang tahun sang ratu Belanda, Ratu Wihelmina.
Seiring perkembangannya lomba panjat pinang juga digelar dalam rangka perayaan hari-hari besar orang Belanda, seperti perayaan kenegaragaan bahkan sampai perayaan pernikahan putra-putri Belanda. Yang menjadi perserta itu bukanlah orang Belanda, namun orang-orang pribumi yang disuruh oleh orang Belanda untuk memperebutkan sedikit hadiah yang disediakan, seperti sampai saat sekarang ini yang kita adakan. Ada hadiah makanan, pakaian, peralatan rumah tangga sampai pada sepeda.
Di masa Belanda, bahkan pakaian tuan putri Belanda pun tidak luput menjadi hadiah bagi pribumi. Hal inilah yang menjadi pro-kontra, bagi masyarakat yang mengerti akan sejarah panjat pinang di Indonesia, karena sebagai orang Belanda mereka tidak ikut berinjak-injak dalam memperbutkan hadiah. Namun, orang Belanda hanya menjadi penonton sambil menertawakan orang-orang pribumi yang menjadi peserta panjat pinang tersebut.
Baca Juga : Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan
Dari sisi kontra, tentu rasa harga diri masyarakat Indonesia diinjak ketika itu, karena begitu butuhnya ktia akan hadiah tersebut, maka berebut untuk mengikuti lomba panjat pinang yang jika dinilai dari segi hadiah disediakan tidak seberapa.
Di sisi lain yang pro akan perlombaan panjat pinang adalah makna yang didapat dari perlombaan ini, yaitu saling bergotong royong dalam menyelesaikan sesuatu. Sama-sama kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia dikenal dengan jiwa gotong royong yang sangat tinggi, melalui lomba panjat pinang kita diajarkan tentang gotong royong, di mana usaha untuk mencapai puncak adalah dengan kerjasama yang baik atau lebih akrab dengan istilah gotong royong. Mungkin sau tim tidak akan sampai ke puncak pohon pinang, jika tidak adanya kerjasama yang baik.
Hal inilah yang memicu perlombaan panjat pinang terus digelar sampai era digital hari ini. Karena memang kita dianjurkan untuk saling bekerjasama, gotong royong dan saling bahu-membahu dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Untuk mencapai itu semua tentu dibutuhkan pembiasaan sejak dini, jika tidak terbiasa maka akan tumbuh pribadi yang cuek terhadap kegiatan sekitar lingkungan di mana ia tinggal.
Semoga perlombaan panjat pinang yang sampai hari ini masih ktia gelar di seluruh negeri di Indoensia ini, menjadi pemersatu bagi masyarakat Indonesia. Karena kesibukan kita masing-masing, barnagkali sudah jarang berkumpul bersama warga sekitar kompleks kita tinggal. Dengan adanya perlombaan panjat pinang diharapkan menjadi pemersatu seluruh warga, karena pada saat perlombaan itu kita sama-sama berkumpul, bekerjasama saling bercanda tawa bahagia, sebagai bentuk rasa syukur kita terhadap kemerdekaan Republik Indonesia ini. Karena hari ini kita mengisi kemerdekaan itu dengna hal yang positif, bukan justru terjerumus ke dalam perbuatan yang melanggar aturan dan norma-norma di tengah-tengah masyarakat Indonesia, terutama pada generasi muda penerus perjuangan pahlawan yang telah memperbutkan kemerdekaan Republik Indonesia ini.
Demikianlah ulasan mengenai Sejarah Panjat Pinang di Indonesia, semoga bermanfaat