Telah kita sama-sama ketahui, bahwa di bulan Zulhijjah ini, ada satu ibadah yang sangat tinggi nilainya di hadapan Allah SWT. Ibadah qurban hukumnya sunnah muakkad ( sangat dianjurkan ) bagi mereka yang telah mampu. Ibadah qurban adalah sarana pendekatan diri kepada sang Khalik, karena dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, kita akan mendapatkan Ridho-Nya. Bukankah tujuan hidup kita adalah dalam menggapai Ridho Allah SWT. Jika Ridho Allah kita dapatkan, betapa indahnya kehidupa ini dalam rangka menuju kehidupan abadi yang tidak ada pertolongan selain pertolongan Allah SWT.
Baca Juga : Niat dan Tata Cara Shalat Idul Adha
Dilansir dari website rumaysho.com bahwa tidak ada dalil yang shahih mengenai keutamaan ibadah qurban, namun hal ini dapat kita jadika sebagai motivasi untuk melaksanakan ibadah qurban ini. Karena kita sadari, bahwa ibadah qurban telah disyariakan dalam Al-Qur’an seperti dalam firman Allah SWT :
“Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).” (QS. Al Kautsar: 2). Di antara tafsiran ayat ini adalah “berqurbanlah pada hari raya Idul Adha (yaumun nahr)”. Tafsiran ini diriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Tholhah dari Ibnu ‘Abbas, juga menjadi pendapat ‘Atho’, Mujahid dan jumhur (mayoritas) ulama.
Sedangkan dalil keistimewaan ibadah kurban dari hadits Nabi adalah :
Dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah pada hari nahr manusia beramal suatu amalan yang lebih dicintai oleh Allah daripada mengalirkan darah dari hewan qurban. Ia akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku, rambut hewan qurban tersebut. Dan sungguh, darah tersebut akan sampai kepada (ridha) Allah sebelum tetesan darah tersebut jatuh ke bumi, maka bersihkanlah jiwa kalian dengan berkurban.” (HR. Ibnu Majah no. 3126 dan Tirmidiz no. 1493. Hadits ini adalah hadits yang dho’if kata Syaikh Al Albani)
Sedangkan untuk hikmah dibalik penyembelihan hewan kurban itu adalah :
1. Sebagai bukti bersyukur kepada Allah yang senantiasa memberikan kenikmatan dalam hidup ini.
2. Menghidupkan syi’ar Islam terhadap perintah Allah kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, di kala diperintahkan Allah untuk disembelih pada hari raya Idul Adha.
3. Menjadikan i’tibar, bahwa bagaimana kesabaran seorang Nabi Ibrahim sebagai Ayah dan kesabaran Nabi Isma’il sebagai anak. Bagaimana tidak, seorang Nabi yang lama menanti kehadiran seorang anak, tiba-tiba di saat mendapatkan keturunan, harus mengorbankan anaknya sebagai bukti ketaatannya kepada Allah SWT. Sedangkan Nabi Isma’il adalah bukti ketaatan seorang anak kepada orang tua, yang karena perintah Allah atas orang tuanya, ia rela mematuhinya, meskipun nyawa sekalipun taruhannya. Hal inilah yang kita jadikan tauladan bagi kedua Nabi utusan Alah tersebut atas ketaatan dan ketabahannya dalam menta’ati perintah Allah SWT.
4. Jika kita mampu bersedekah sebanyak harga seekor hewan kurban, maka iabdah kurban jauh lebih baik daripada itu. Oleh karena itu, jika kita ingin bersedekah kepada orang lain senilai harga hewan kurban. Maka tidak sebanding nilainya dengan penyembelihan hewan kurban.
5. Menambah keta’atan kepada Allah dalam mengarungi kehidupan ini, karena tidak mudah mengeluarkan uang sejumlah harga hewan qurban itu, jika tidak dilaksanakan oleh orang-orang yang memang benar-benar ta’at dan patuh terhadap perintah Allah SWT.
Demikianlah ulasan mengenai keutamaan penyembelihan hewan kurban. Sejatinya, kemampuan dalam melaksanakan perintah Allah untuk berqurban bukanlah karena banyaknya uang yang dimiliki. Karena hakikatnya kemampuan berkurbn adalah karena kemauan dan tekat yang kuat bagi mereka yang benar-benar ikhlas dalam melaksakannya. Karena banyak orang yang kaya tapi tidak tergerak hatinya untuk berqurban, namun tidak sedikit pula, mereka yang memiliki keterbatasan dari segi harta benda, namun memiliki niat dan tekat yang kuat untuk menjalani perintah Allah dalam berkurban, maka menabung sedikit demi sedikit demi menta’ati perintah Allah SWT. Semoga kita selalu menjadi hamba Allah yang bersyukur, aaamiiin.
Baca Juga : Niat dan Tata Cara Shalat Idul Adha
Dilansir dari website rumaysho.com bahwa tidak ada dalil yang shahih mengenai keutamaan ibadah qurban, namun hal ini dapat kita jadika sebagai motivasi untuk melaksanakan ibadah qurban ini. Karena kita sadari, bahwa ibadah qurban telah disyariakan dalam Al-Qur’an seperti dalam firman Allah SWT :
“Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).” (QS. Al Kautsar: 2). Di antara tafsiran ayat ini adalah “berqurbanlah pada hari raya Idul Adha (yaumun nahr)”. Tafsiran ini diriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Tholhah dari Ibnu ‘Abbas, juga menjadi pendapat ‘Atho’, Mujahid dan jumhur (mayoritas) ulama.
Sedangkan dalil keistimewaan ibadah kurban dari hadits Nabi adalah :
Dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah pada hari nahr manusia beramal suatu amalan yang lebih dicintai oleh Allah daripada mengalirkan darah dari hewan qurban. Ia akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku, rambut hewan qurban tersebut. Dan sungguh, darah tersebut akan sampai kepada (ridha) Allah sebelum tetesan darah tersebut jatuh ke bumi, maka bersihkanlah jiwa kalian dengan berkurban.” (HR. Ibnu Majah no. 3126 dan Tirmidiz no. 1493. Hadits ini adalah hadits yang dho’if kata Syaikh Al Albani)
Sedangkan untuk hikmah dibalik penyembelihan hewan kurban itu adalah :
1. Sebagai bukti bersyukur kepada Allah yang senantiasa memberikan kenikmatan dalam hidup ini.
2. Menghidupkan syi’ar Islam terhadap perintah Allah kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, di kala diperintahkan Allah untuk disembelih pada hari raya Idul Adha.
3. Menjadikan i’tibar, bahwa bagaimana kesabaran seorang Nabi Ibrahim sebagai Ayah dan kesabaran Nabi Isma’il sebagai anak. Bagaimana tidak, seorang Nabi yang lama menanti kehadiran seorang anak, tiba-tiba di saat mendapatkan keturunan, harus mengorbankan anaknya sebagai bukti ketaatannya kepada Allah SWT. Sedangkan Nabi Isma’il adalah bukti ketaatan seorang anak kepada orang tua, yang karena perintah Allah atas orang tuanya, ia rela mematuhinya, meskipun nyawa sekalipun taruhannya. Hal inilah yang kita jadikan tauladan bagi kedua Nabi utusan Alah tersebut atas ketaatan dan ketabahannya dalam menta’ati perintah Allah SWT.
4. Jika kita mampu bersedekah sebanyak harga seekor hewan kurban, maka iabdah kurban jauh lebih baik daripada itu. Oleh karena itu, jika kita ingin bersedekah kepada orang lain senilai harga hewan kurban. Maka tidak sebanding nilainya dengan penyembelihan hewan kurban.
5. Menambah keta’atan kepada Allah dalam mengarungi kehidupan ini, karena tidak mudah mengeluarkan uang sejumlah harga hewan qurban itu, jika tidak dilaksanakan oleh orang-orang yang memang benar-benar ta’at dan patuh terhadap perintah Allah SWT.
Demikianlah ulasan mengenai keutamaan penyembelihan hewan kurban. Sejatinya, kemampuan dalam melaksanakan perintah Allah untuk berqurban bukanlah karena banyaknya uang yang dimiliki. Karena hakikatnya kemampuan berkurbn adalah karena kemauan dan tekat yang kuat bagi mereka yang benar-benar ikhlas dalam melaksakannya. Karena banyak orang yang kaya tapi tidak tergerak hatinya untuk berqurban, namun tidak sedikit pula, mereka yang memiliki keterbatasan dari segi harta benda, namun memiliki niat dan tekat yang kuat untuk menjalani perintah Allah dalam berkurban, maka menabung sedikit demi sedikit demi menta’ati perintah Allah SWT. Semoga kita selalu menjadi hamba Allah yang bersyukur, aaamiiin.
Tags
Al-Islam