Harta di dalam Al-Qur’an diungkapkan denga kata Maal, kata ini di dalam Al-Qur’an disebutkan berulang kali. Yang dimaksud dengan harta ialah segala sesuatu yang dapat dimiliki dan dapat diambil manfaatnya. Harta merupakan kebutuhan hidup bagi keberlangsungan hidup manusia, sikap manusia terhadap harta itu berbagai macam, secara umum dibagi kepada 3 bagian :
Harta yang dimiliki dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, namun ada yang membelanjakan sesuai dengan nafsunya saja dan demi memenuhi kesenagan hidup dunia semata. Bahkan tidak mustahil seseorang menggunakan harta untuk kepentingan merusak agama.
Harta yang dimiliki dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, menolong orang yang membutuhkannya, membantu kemaslahatan umum, membantu untuk kemajuan agama serta untuk kemaslahatan tanah airnya.
Harta sebenarnya titipan dari Allah untuk kepentingan pribadi dan kemaslahatan orang lain, sejatinya harta itu bukan milik kita, hanya titipan yang suatu saat akan diambil oleh Allah dengan berbagai macam cara. Oleh sebab itu, Allah menuntun manusia untuk menggunakan harta itu sesuai dengan syari’at Islam. Fungsi harta menurut Islam adalah sebagai berikut :
1. Harta sebagai hiasan hidup
Harta sebagai hiasan hidup, ini mengandung makna agar dengan harta itu,manusia dapat mengambil manfaat darinya. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya surat Al-Kahfi ayat 46 yang artinya :
“ Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia”
Sejatinya, harta sebagai hiasan hidup. Hendakknya dapat bermanfaat bagi orang lain, seperti :
Ungkapan “ Tangan di atas itu lebih baik dari tangan di bawah “ artinya selalulah berbagi kepada orang yang membutuhkan dengan harta yang kita miliki.
Memanfaatkan harta untuk kepentingan ibadah, tidak hanya berinfak, berzakat, ada banyak ibadah lain yang hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki harta yang berlebih, seperti melaksanakan ibadah qurban, melaksanakan ibadah haji dan umroh. Selagi kita memiliki harta dan kesempatan, maka pergunakanlah harta itu untuk beribadah kepada Allah SWT.
2.Harta sebagai Ujian
Barangkali kita berpikir, bahwa ujian itu adalah sesuatu yang tidak baik saja. Harta merupakan nikmat dari Allah SWT. Akan tetapi sebenarnya harta itu merupakan ujian dari Allah SWT. Hal ini dijelaskan Allah dalam firmannya ( QS. Al-Anfal ayat 28 )
“ Ketahuilah bahwa harta dan anak-anakmu itu hanyalah ujian dan sesungguhnya di sisi Allahlah pahala yang besar “.
Manusia dalam hal ini umat Islam, selalu diingatkan oleh Allah SWT. Bahwa harta itu adalah ujian, karena banyak orang yang sukses melewati ujian dengan kemiskinan, tetapi sedikit yang lolos ketika diuji dengan kekayaan. Bahkan pada masa lalu, Qarun yang kaya raya gagal diuji dengna kekayaan, hingga ia dibenamkan bersama hartanya ke dalam perut bumi. Tsa’labah gagal diuji karena kebakhilannya, karena menganggap harta yang ia miliki, hanya hasil jerih payahnya saja.
3. Harta untuk memenuhi kebutuhan hidup
Hal ini sangatlah jelas, bahwa kebutuhan sandang, pangan dan papan, rekreasi dan hiburan memmang merupakan kebutuhan bagi manusia. Namun dalam hal ini manusia harus waspada, bahwa penggunaan harta sebagai kebutuhan hidup, janganlah sampai berlebih-lebihan.
Ingat, bahwa dalam membelanjakan harta kekayaan/uang jangan sampai berpola memenuhi keinginan atau kehendak untuk mencapai kepuasan semata. Karena jika membelanjakan harta tanpa memikirkan masa depan dengan secara berlebihan, tunggulah saat kehancuran datang.
4. Harta untuk menegakkan agama
Dengan memahami fungsi harta, maka harta yang dititipkan oleh Allah kepada kita tidak akan menjadi penghalang kita masuk ke surga. Tetapi justru harta itulah yang akan menyelamatkan kita untuk masuk ke dalam surga karena digunakan untuk kepentingan orang banyak dan bermanfaat untuk sesuatu yang baik-baik saja. Dengan demikian sebagai manusia kita telah berhasil, menjadikan harta sesuai dengan fungsinya menurut yang diinginkan oleh Islam. Semoga bermanfaat.
- Membelanjakan harta untuk kemunkaran
Harta yang dimiliki dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, namun ada yang membelanjakan sesuai dengan nafsunya saja dan demi memenuhi kesenagan hidup dunia semata. Bahkan tidak mustahil seseorang menggunakan harta untuk kepentingan merusak agama.
- Membelanjakan harta untuk kemaslahatan
Harta yang dimiliki dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, menolong orang yang membutuhkannya, membantu kemaslahatan umum, membantu untuk kemajuan agama serta untuk kemaslahatan tanah airnya.
- Menumpuk-numpuk harta
Harta sebenarnya titipan dari Allah untuk kepentingan pribadi dan kemaslahatan orang lain, sejatinya harta itu bukan milik kita, hanya titipan yang suatu saat akan diambil oleh Allah dengan berbagai macam cara. Oleh sebab itu, Allah menuntun manusia untuk menggunakan harta itu sesuai dengan syari’at Islam. Fungsi harta menurut Islam adalah sebagai berikut :
1. Harta sebagai hiasan hidup
Harta sebagai hiasan hidup, ini mengandung makna agar dengan harta itu,manusia dapat mengambil manfaat darinya. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya surat Al-Kahfi ayat 46 yang artinya :
“ Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia”
Sejatinya, harta sebagai hiasan hidup. Hendakknya dapat bermanfaat bagi orang lain, seperti :
Ungkapan “ Tangan di atas itu lebih baik dari tangan di bawah “ artinya selalulah berbagi kepada orang yang membutuhkan dengan harta yang kita miliki.
Memanfaatkan harta untuk kepentingan ibadah, tidak hanya berinfak, berzakat, ada banyak ibadah lain yang hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki harta yang berlebih, seperti melaksanakan ibadah qurban, melaksanakan ibadah haji dan umroh. Selagi kita memiliki harta dan kesempatan, maka pergunakanlah harta itu untuk beribadah kepada Allah SWT.
2.Harta sebagai Ujian
Barangkali kita berpikir, bahwa ujian itu adalah sesuatu yang tidak baik saja. Harta merupakan nikmat dari Allah SWT. Akan tetapi sebenarnya harta itu merupakan ujian dari Allah SWT. Hal ini dijelaskan Allah dalam firmannya ( QS. Al-Anfal ayat 28 )
“ Ketahuilah bahwa harta dan anak-anakmu itu hanyalah ujian dan sesungguhnya di sisi Allahlah pahala yang besar “.
Manusia dalam hal ini umat Islam, selalu diingatkan oleh Allah SWT. Bahwa harta itu adalah ujian, karena banyak orang yang sukses melewati ujian dengan kemiskinan, tetapi sedikit yang lolos ketika diuji dengan kekayaan. Bahkan pada masa lalu, Qarun yang kaya raya gagal diuji dengna kekayaan, hingga ia dibenamkan bersama hartanya ke dalam perut bumi. Tsa’labah gagal diuji karena kebakhilannya, karena menganggap harta yang ia miliki, hanya hasil jerih payahnya saja.
3. Harta untuk memenuhi kebutuhan hidup
Hal ini sangatlah jelas, bahwa kebutuhan sandang, pangan dan papan, rekreasi dan hiburan memmang merupakan kebutuhan bagi manusia. Namun dalam hal ini manusia harus waspada, bahwa penggunaan harta sebagai kebutuhan hidup, janganlah sampai berlebih-lebihan.
Ingat, bahwa dalam membelanjakan harta kekayaan/uang jangan sampai berpola memenuhi keinginan atau kehendak untuk mencapai kepuasan semata. Karena jika membelanjakan harta tanpa memikirkan masa depan dengan secara berlebihan, tunggulah saat kehancuran datang.
4. Harta untuk menegakkan agama
Dengan memahami fungsi harta, maka harta yang dititipkan oleh Allah kepada kita tidak akan menjadi penghalang kita masuk ke surga. Tetapi justru harta itulah yang akan menyelamatkan kita untuk masuk ke dalam surga karena digunakan untuk kepentingan orang banyak dan bermanfaat untuk sesuatu yang baik-baik saja. Dengan demikian sebagai manusia kita telah berhasil, menjadikan harta sesuai dengan fungsinya menurut yang diinginkan oleh Islam. Semoga bermanfaat.
Tags
Al-Islam