Puasa Ramadhan adalah kewajiban bagi setiap orang yang mengaku beriman, Allah menyatakan dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 183, setiap yang beriman itu wajib berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan pula berpuasa terhadap orang-orang terdahulu, maka meninggalkan puasa tanpa ada alasan syar’i (Uzur) berdosa baginya.
Selain berpuasa banyak sekali amalan ibadah yang dapat kita lakukan di bulan Ramadhan, Qiyamul Lail salah satu anjuran dalam bulan Ramadhan, yaitu mendirikan malam-malam bulan Ramadhan, seperti shalat tarawih, tahajjud, witir, tadarus Al-Quran, berzikir, berdo’a dan banyak lagi yang lainnya ibadah dalam bulan Ramadhan.
Untuk itulah dalam menjalani bulan puasa Ramadhan, perku kita mengetahui berbagai macam pengetahuan tentang Ramadhan itu sendiri, sehingga tidak ada yang luput kita kerjakan dan kita dapat meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat di bulan Ramadhan tersebut.
Berikut kami akan menuliskan 5+ pertanyaan terkait dengan bulan Ramadhan dan seluk-beluk di dalamnya ( jawaban oleh Al-Ustadz : Dr. Salim Segaf AL-Jufri, M.A :
1. Bolehkah meninggalkan puasa Ramadhan tanpa alasan ? Jawabannya : Meninggalkan puasa Ramadhan tanpa sebab yang diperbolehkan dalam Islam adalah dosa besar, karena telah meninggalkan salah satu rukun Islam. Sehingga bagi orang yang sengaja meninggalkan puasa Ramadhan, secepatnyalah bertobat dan mengganti puasa sebanyak yang ia tinggalkan.
2. Makan dan Minum dengan sengaja pada siang hari bulan Ramadhan ? Jawaban : seseorang yang mengaku Muslim, kemudian pada saat bulan Ramadhan ia tidak berpuasa karena mengingkari kewajiban berpuasa, maka ia telah kufur. Sedangkan bagi yang tidak berpuasa karena malas dan lalai, maka ia berada dalam bahaya yang besar. Karena tidak melaksanakan salah satu rukun Islam. Sebagaimana hadits nabi :
“ Islam itu dibangun atas 5 perkara, syahadat : Laa Ilaha Ilallah dan Muhammad Rasul Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, haji dan puasa Ramadhan (HR. Bukhari dan Muslim)”.
3. Waktu Melaksanakan Niat Puasa? Jawabannya : Niat puasa harus dilakukan pada malam harinya sebelum azan shubuh, jika seorang Muslim berpuasa tidak disertai niat, atau niatnya di pagi hari setelah shubuh, maka puasanya tidak sah. Dalil dari Rasulullah :
4. Minum obat penahan haid, bolehkah ? jawabannya : Seorang wanita yang meminum obat untuk menolak haid atau untuk memperlambat datangnya haid, diperbolehkan jika tidak membahyakan bagi dirinya sendiri. Hal ini dilakukan harus melalui keterangan dokter Muslim yang terpercaya bahwa ia aman mengkonsumsi obat tersebut. Namun, sebaiknya tidak melakukan itu, karena haid merupakan keringan bagi wanita untuk tidak berpuasa dan menggantinya pada hari yang lain.
5. Keluar darah setelah suci ? Jika seorang perempaun sudah haid selam 7 hari dan dianggap sudah suci, lalu ia mandi dan melaksanakan puasa, namun dua hari setelah itu keluar darah lagi selama sehari, lalu suci kembali, bagaimana puasanya ? jawabannya : Pada saat mengalami haid, seorang wanita tidak diperbolehkan puasa dan shalat. Rasul bersabda :
“ Dari Muadzah berkata, saya bertanya Aisyah, “Bagaimana kondisi orang yang haid, mengqadha puasa dan tidak mengqadha’ shalat ? ‘Aisyah berkata, ‘Apakah Anda dari Haruriyah ?’ saya berkata, ‘saya tidak dari Haruriyh tetapi saya bertanya. Berkata “Aisyah ‘ ‘itu yang menimpa kami di bulan Ramadhan, maka kami diperintahkan Rasul untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha; shalat “ (HR. Muslim)
Jika setelah bersih, keluar darah kuning atau keruh. Maka tetap lanjutkan puasa karena itu darah Istihadhah, apa beda darah haid dan Istihadah, baca di sini : Perbedaan darah Haid dan Istihadhah.
Jika khawatir darah akan keluar banyak, maka sebaiknya ditutup (pakai pelindung). Hal ini sebagaimana riwayat Umu ‘Athiyah : “Kami tidak menganggap sedikitpun, kuning atau keruh setelah suci” ( HR. Ibnu Majah dan An-nasa’i )
Demikianlah 5 Pertanyaan seputar bulan Ramadhan dan Insha Allah dilanjutkan pada artikel selanjutnya.
Selain berpuasa banyak sekali amalan ibadah yang dapat kita lakukan di bulan Ramadhan, Qiyamul Lail salah satu anjuran dalam bulan Ramadhan, yaitu mendirikan malam-malam bulan Ramadhan, seperti shalat tarawih, tahajjud, witir, tadarus Al-Quran, berzikir, berdo’a dan banyak lagi yang lainnya ibadah dalam bulan Ramadhan.
Untuk itulah dalam menjalani bulan puasa Ramadhan, perku kita mengetahui berbagai macam pengetahuan tentang Ramadhan itu sendiri, sehingga tidak ada yang luput kita kerjakan dan kita dapat meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat di bulan Ramadhan tersebut.
Berikut kami akan menuliskan 5+ pertanyaan terkait dengan bulan Ramadhan dan seluk-beluk di dalamnya ( jawaban oleh Al-Ustadz : Dr. Salim Segaf AL-Jufri, M.A :
1. Bolehkah meninggalkan puasa Ramadhan tanpa alasan ? Jawabannya : Meninggalkan puasa Ramadhan tanpa sebab yang diperbolehkan dalam Islam adalah dosa besar, karena telah meninggalkan salah satu rukun Islam. Sehingga bagi orang yang sengaja meninggalkan puasa Ramadhan, secepatnyalah bertobat dan mengganti puasa sebanyak yang ia tinggalkan.
2. Makan dan Minum dengan sengaja pada siang hari bulan Ramadhan ? Jawaban : seseorang yang mengaku Muslim, kemudian pada saat bulan Ramadhan ia tidak berpuasa karena mengingkari kewajiban berpuasa, maka ia telah kufur. Sedangkan bagi yang tidak berpuasa karena malas dan lalai, maka ia berada dalam bahaya yang besar. Karena tidak melaksanakan salah satu rukun Islam. Sebagaimana hadits nabi :
“ Islam itu dibangun atas 5 perkara, syahadat : Laa Ilaha Ilallah dan Muhammad Rasul Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, haji dan puasa Ramadhan (HR. Bukhari dan Muslim)”.
3. Waktu Melaksanakan Niat Puasa? Jawabannya : Niat puasa harus dilakukan pada malam harinya sebelum azan shubuh, jika seorang Muslim berpuasa tidak disertai niat, atau niatnya di pagi hari setelah shubuh, maka puasanya tidak sah. Dalil dari Rasulullah :
“ Siapa yang tidak niat puasa sebelum shubuh, maka ia tidak puasa (HR. Ahmad)”.
4. Minum obat penahan haid, bolehkah ? jawabannya : Seorang wanita yang meminum obat untuk menolak haid atau untuk memperlambat datangnya haid, diperbolehkan jika tidak membahyakan bagi dirinya sendiri. Hal ini dilakukan harus melalui keterangan dokter Muslim yang terpercaya bahwa ia aman mengkonsumsi obat tersebut. Namun, sebaiknya tidak melakukan itu, karena haid merupakan keringan bagi wanita untuk tidak berpuasa dan menggantinya pada hari yang lain.
5. Keluar darah setelah suci ? Jika seorang perempaun sudah haid selam 7 hari dan dianggap sudah suci, lalu ia mandi dan melaksanakan puasa, namun dua hari setelah itu keluar darah lagi selama sehari, lalu suci kembali, bagaimana puasanya ? jawabannya : Pada saat mengalami haid, seorang wanita tidak diperbolehkan puasa dan shalat. Rasul bersabda :
“ Dari Muadzah berkata, saya bertanya Aisyah, “Bagaimana kondisi orang yang haid, mengqadha puasa dan tidak mengqadha’ shalat ? ‘Aisyah berkata, ‘Apakah Anda dari Haruriyah ?’ saya berkata, ‘saya tidak dari Haruriyh tetapi saya bertanya. Berkata “Aisyah ‘ ‘itu yang menimpa kami di bulan Ramadhan, maka kami diperintahkan Rasul untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha; shalat “ (HR. Muslim)
Jika setelah bersih, keluar darah kuning atau keruh. Maka tetap lanjutkan puasa karena itu darah Istihadhah, apa beda darah haid dan Istihadah, baca di sini : Perbedaan darah Haid dan Istihadhah.
Jika khawatir darah akan keluar banyak, maka sebaiknya ditutup (pakai pelindung). Hal ini sebagaimana riwayat Umu ‘Athiyah : “Kami tidak menganggap sedikitpun, kuning atau keruh setelah suci” ( HR. Ibnu Majah dan An-nasa’i )
Demikianlah 5 Pertanyaan seputar bulan Ramadhan dan Insha Allah dilanjutkan pada artikel selanjutnya.