Bulan Ramdhan adalah bulan penuh berkah, magfirah dan pembebasan dari siksaan api neraka. Orang yang beriman, tentu akan sangat menantikan kehadiran bulan Ramadhan tersebut. Karena pada bulan Ramadhan amal ibadah dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT. Bahkan di bulan Ramadhan juga ada satu malam yang lebih baik nilainya daripada seribu bulan, yakni malam Lailatul Qadr.
Ramadhan 2019 Jatuh pada Hari, tanggal dan Bulan ?
Pelajari cara Menentukan 1 Ramadhan. Menentukan Ramadhan ada berbagai macam metode, setidaknya ada 3 metode utama umat Islam di Indonesia dalam menentukan puasa Ramadhan atau 1 Ramadhan, yaitu sebagai berikut :
1. Metode Rukyatul Hilal (melihat bulan sabit)
Melihat bulan yang dimaksud adalah akhir bulan Sya’ban ini, karena bulan baru itu dilihat di akhir bulan Sya’ban, sehingga jika telah melihat bulan, ulama bersepakat untuk menentukan jatuhnya hari pertama umat Islam berpuasa atau 1 Ramadhan.
Sebagaimana sabda Rasul :
“Janganlah berpuasa (Ramadhan) sehingga kalian melihat hilal (bulan sabit) dan janganlah berhari raya sehingga kalian melihat hilal (bulan sabit).” (HR Bukhari dan Muslim)
Cara inilah yang banyak dilakukan oleh semua umat Islam di seluruh dunia, lantas bagaimana jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk melihat bulan tersebut ? maka kecanggihan teknologi hari ini, digunakanlah alat (teripong) dalam melihat hilal tersebut.
2. Menyempurnakan Bulan Sya’ban menjadi 30 hari
Meskipun telah menggunakan alat yang canggih hari ini, namun bisa saja masih terkendala, sehingga tidak ada yang mampu melihat bulan di daerah yang sama, sehingga hal ini harus diambil kesepakatan untuk menjadikan bulan Sya’ban menjadi 30 hari.
Baca juga : Tradisi Unik di Bulan Ramadhan Hanya di Indonesia
Dasar menentukan dan menetapkan Sya’ban menjadi 30 hari itu adaah sebagaimana sabda Rasul :
“Dari Abu Hurairah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” berpuasalah jika telah melihat hilal dan berharirayalah bila telah melihat hilal, apabila terhalang oleh mendung maka sempurnakanlah bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari”. (HR Bukhari dan Muslim).
3. Cara yang ketiga dengan memperkirakan bulan sabit.
Sebagaimana dikutip oleh Syeikh Yusuf al-Qardhawi dalam risalah Ramadhan di mana sebagian ulama besar pada abad modern ini seperti Ahmad Muhammad Syakir, Mustafa Zarqa` berpandangan bahwa perlunya umat Islam beralih dari cara yang sederhana menuju cara yang lebih modern dan terukur dalam menentukan awal bulan Ramadhan yaitu dengan berpedoman kepada ilmu falaq modern yang mana teori-teori yang dibangun berdasarkan ilmu yang pasti dan perhitungan yang sangat teliti.
Hal ini berdasarkan sabda Rasul :
"Janganlah berpuasa (Ramadhan) sehingga kalian melihat hilal dan janganlah berhari raya sehingga kalian melihat hilal, apabila terhalang olehmu mendung maka perkirakanlah”. ( HR Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan 3 metode di atas maka, belum dapat dipastikan kapan jatuhnya 1 Ramadhan 2019, karena menunggu akhir bulan Sya’ban. Sehingga apabila bulan itu tampak pada akhir Sya’ban (30 Sya’ban), maka esoknya dapat dipastikan adalah 1 Ramadhan 2019. Tetapi apabila tidak tampak meskipun telah menggunakan peralatan yang canggih, maka digenapkan Sya’ban menjadi 30 hari.
1 Ramadhan menurut Muhammadiyah
Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam besar di Indonesia, telah mengeluarkan pengumuman, bahwa 1 Ramadhan 2019 jatuh pada hari Senin 06 Mei 2019. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah maklumat tentang penetapan awal puasa Ramadhan dan lebaran. Dalam maklumat itu, 1 Ramadhan jatuh pada 6 Mei 2019 dan lebaran 5 Juni 2019.
Dengan demikian ada kemungkinan perbedaan antara kepurusan menteri agama pada akhir Sya’ban, apakah 1 Ramadhan dimulai di waktu yang sama atau berbeda, kita tunggu saja pengumuman resminya pada tanggal 05 Mei 2019 nantinya.
Jika merujuk pada keputusan pimpinan Muhammadiyah tersebut atau berpatokan pada hisab menurut kalender, berarti Ramadhan tinggal beberapa hari lagi, tidak sampai 1 bulan lagi bulan Ramadhan akan kita temui dan selamat datang Ramadhan dan semoga kita dapat beribadah Ramadhan 2019 ini dengan penuh konsentrasi dan mendapatkan berkah serta keampunan dari Allah SWT, Aaamiiin.
Ramadhan 2019 Jatuh pada Hari, tanggal dan Bulan ?
Pelajari cara Menentukan 1 Ramadhan. Menentukan Ramadhan ada berbagai macam metode, setidaknya ada 3 metode utama umat Islam di Indonesia dalam menentukan puasa Ramadhan atau 1 Ramadhan, yaitu sebagai berikut :
1. Metode Rukyatul Hilal (melihat bulan sabit)
Melihat bulan yang dimaksud adalah akhir bulan Sya’ban ini, karena bulan baru itu dilihat di akhir bulan Sya’ban, sehingga jika telah melihat bulan, ulama bersepakat untuk menentukan jatuhnya hari pertama umat Islam berpuasa atau 1 Ramadhan.
Sebagaimana sabda Rasul :
“Janganlah berpuasa (Ramadhan) sehingga kalian melihat hilal (bulan sabit) dan janganlah berhari raya sehingga kalian melihat hilal (bulan sabit).” (HR Bukhari dan Muslim)
Cara inilah yang banyak dilakukan oleh semua umat Islam di seluruh dunia, lantas bagaimana jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk melihat bulan tersebut ? maka kecanggihan teknologi hari ini, digunakanlah alat (teripong) dalam melihat hilal tersebut.
2. Menyempurnakan Bulan Sya’ban menjadi 30 hari
Meskipun telah menggunakan alat yang canggih hari ini, namun bisa saja masih terkendala, sehingga tidak ada yang mampu melihat bulan di daerah yang sama, sehingga hal ini harus diambil kesepakatan untuk menjadikan bulan Sya’ban menjadi 30 hari.
Baca juga : Tradisi Unik di Bulan Ramadhan Hanya di Indonesia
Dasar menentukan dan menetapkan Sya’ban menjadi 30 hari itu adaah sebagaimana sabda Rasul :
“Dari Abu Hurairah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” berpuasalah jika telah melihat hilal dan berharirayalah bila telah melihat hilal, apabila terhalang oleh mendung maka sempurnakanlah bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari”. (HR Bukhari dan Muslim).
3. Cara yang ketiga dengan memperkirakan bulan sabit.
Sebagaimana dikutip oleh Syeikh Yusuf al-Qardhawi dalam risalah Ramadhan di mana sebagian ulama besar pada abad modern ini seperti Ahmad Muhammad Syakir, Mustafa Zarqa` berpandangan bahwa perlunya umat Islam beralih dari cara yang sederhana menuju cara yang lebih modern dan terukur dalam menentukan awal bulan Ramadhan yaitu dengan berpedoman kepada ilmu falaq modern yang mana teori-teori yang dibangun berdasarkan ilmu yang pasti dan perhitungan yang sangat teliti.
Hal ini berdasarkan sabda Rasul :
"Janganlah berpuasa (Ramadhan) sehingga kalian melihat hilal dan janganlah berhari raya sehingga kalian melihat hilal, apabila terhalang olehmu mendung maka perkirakanlah”. ( HR Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan 3 metode di atas maka, belum dapat dipastikan kapan jatuhnya 1 Ramadhan 2019, karena menunggu akhir bulan Sya’ban. Sehingga apabila bulan itu tampak pada akhir Sya’ban (30 Sya’ban), maka esoknya dapat dipastikan adalah 1 Ramadhan 2019. Tetapi apabila tidak tampak meskipun telah menggunakan peralatan yang canggih, maka digenapkan Sya’ban menjadi 30 hari.
1 Ramadhan menurut Muhammadiyah
Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam besar di Indonesia, telah mengeluarkan pengumuman, bahwa 1 Ramadhan 2019 jatuh pada hari Senin 06 Mei 2019. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah maklumat tentang penetapan awal puasa Ramadhan dan lebaran. Dalam maklumat itu, 1 Ramadhan jatuh pada 6 Mei 2019 dan lebaran 5 Juni 2019.
Dengan demikian ada kemungkinan perbedaan antara kepurusan menteri agama pada akhir Sya’ban, apakah 1 Ramadhan dimulai di waktu yang sama atau berbeda, kita tunggu saja pengumuman resminya pada tanggal 05 Mei 2019 nantinya.
Jika merujuk pada keputusan pimpinan Muhammadiyah tersebut atau berpatokan pada hisab menurut kalender, berarti Ramadhan tinggal beberapa hari lagi, tidak sampai 1 bulan lagi bulan Ramadhan akan kita temui dan selamat datang Ramadhan dan semoga kita dapat beribadah Ramadhan 2019 ini dengan penuh konsentrasi dan mendapatkan berkah serta keampunan dari Allah SWT, Aaamiiin.