Allah memerintahkan manusia hanya untuk tunduk dan patuh kepada Allah. Dengan melaksanakan kepatuhan kepada-Nya, manusia akan memperoleh derajat yang mulia di sisi-NYA. Seseorang yang menggantungkan jiwa dan raganya hanya untuk melakukan ketaatan dan kepatuhan kepada Allah, serta sabar dan tawakkal menghadapi segala macam cobaan hidup, akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Karena Allah akan melimpahkan rahmat dan karunia yang tiada tara kepadanya. Hidayah dan pertolongan-Nya senantiasa menaunginya.
Namun dalam misinya memperoleh derajat manusia mulia di sisi Allah dengan prediket Insan Kamil, manusia dihadapkan pada musuh yang luar biasa. Dialah setan yang sangat benci melihat orang beribadah kepada Allah. Ia akan terus menggoda manusia, membisikkannya, mempengaruhinya agar malas beribadah, berbuat ingkar, kafir dan syirik kepada Allah, serta melakukan aneka macam keburukan dan kejahatan, seperti berjudi, minum-minuman keras, berzina, berbuat kerusakan, membunuh dan lain-lain. Kalau sudah demikian, manusia tak ubahnya seperti binatang yang tidak punya hati dan nurani. Akal sehatnya telah hilang dan yang muncul adalah akal busuk.
Syetan adalah musuh yang nyata. Syetan dengan tipu dayanya, tiada henti-hentinya menggoda manusia. Seakan tidak capek-capeknya, syetan terus membisikkan ke dalam dada manusia untuk berbuat nista dan jahat. Oleh karena itu, wajib bagi kita hamba-hambaNya yang beriman untuk memusuhi syetan dan memohon perlindungan Allah dalam memerangi mereka. Firman Allah Ta’ala :
“Sesungguhnya syetan-syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaithan-syaithan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni nerakayang menyala-nyala.” (QS. Fathir : 6 )
Dari ayat di atas jelaslah bagi kita bahwa syetan terus berupaya untuk mengajak manusia terjerumus ke dalam kesesatan yang pada akhirnya menjadi penghuni neraka.
Diriwayatkan bahwa Abdullah bin Mas’ud RA menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah membuat sebuah garis dihadapan para sahabatnya. Beliau bersabda : “ini garis menuju Allah.” Lalu beliau membuat garis lagi di sebelah kanan dan kirinya, lalu bersabda : “Di setiap garis ini ada beberapa jalan, setiap jalannya ada syetan yang selalu mengajak ke sana. Kemudian beliau SAW membaca ayat QS.Al-An’am ayat : 153, yang artinya :
“ Dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu itu menceri-beraikan kamu dari jalan-Nya.” (QS.Al-An’am ayat : 153)
Yaitu hanya jalan menuju Allah yang lurus, jalan kebaikan yang telah dituntunkan oleh Rasulullah dengan syariat agama Islam, jalan-jalan lain selain jalan menuju Allah adalah jalan yang melenceng, jalan yang bengkok dan jalan yang sesat, ialah jalan setan yang hanya menjerumuskan manusia kepada penyesalan.
Agar terhindar dari godaan dan tipu daya setan. Kita harus mengetahui tempat-tempat masuknya syetan, yakni tempat yang biasa dimasuki syetan untuk menggoda manusia. Seperti kita ketahui bahwa syetan mengalir pada diri manusia seperti mengalirnya darah. Kami sarikan penjelasan Imam Al-Ghazali tentang tempat- tempat yang biasa dimasuki syetan, sebagai berikut :
1. Marah dan Menuruti Kesenangan Nafsu
Marah merupakan bencana yang merusak akal, padahal syetan amat mudah menerobos akal yang lemah. Dan acapkali manusia marah otomatis syetan mempermainkan layaknya anak kecil mempermainkan bola. Diriwayatkan bahwa sebagian kekasih Allah berkata kepda Iblis; “Perlihatkan padaku bagaimana kalian menguasai anak-cucu adam?” Mereka menjawab: “Aku menjeratnya ketika mereka marah dan gembira.
2. Dengki dan Rakus
Karena orang yang rakus terhadap sesuatu pasti kerakusan tersebut membuat ia buta dan tuli, saat itu syetan menemukan cela untuk masuk. Kemudian syetan menunjukkan sisi kebaikan padanya atas sesuatu yang membuatnya berhasil mencapai kesenangan, padahal jalan itu jelas-jelas menuju kemungkaran.
Diriwayatkan ketika nabi Nuh As. Menaiki kapalnya, ia memasukkan setiap kenis binatang secara berpasangan sebagaimana yang diperintahkan Allah kepadanya. Ternyata dalam kapal tersebut Nabi Nuh, AS melihat kakek-kakek yang tidak dikenal. Nabi Nuh As bertanya : “kenapa engkau, mengapa masuk ke mari?“ Ia menjawab: “Aku masuk untuk menarik hati teman-temanmu agar hati mereka bersamaku dan tubuhnya bersamamu. “Nabi Nuh berkata: Keluarlah dari kapalku wahai musuh Allah, kamu adalah yang dilaknat.“ Iblis itu berkata: “ada lima cara sehingga aku mampu membinasakan manusia dan aku beritahukan dua saja. Allah Ta’ala mewahyukan pada Nuh AS, “Sesungguhnya kamu tidak membutuhkan yang tiga, maka dia akan cerita padamu yang dua saja.
Apa dua macam itu ? “Kata Nuh AS. Kata Iblis, “Dua hal ini tidak pernah meleset untuk menjerumuskan manusia, yakni rakus dan dengki. Hanya karena dengki aku menjadi makhluk terlaknat dan terkutuk dan mengenai rakus, maka sungguh semua yang di surga diperuntukkan kepada Adam kecuali buah Syurga (khuldi) dan aku mampu menyeret Adam AS, hal itu Karena dalam diri Adam ada sifat rakus.
3. Menyintai Kemewahan
Sesungguhnya syetan apabila mengarahkan penglihatannya pada sesuatu hal, maka hal tersebut bisa menjadi kebiasaan bagi manusia. Sebab pandangan itu bisa bertelur dan menetas, lalu syetan tidak henti-hentinya mengajak manusia membangun rumah, menghias atap, pagar dan memperluas bangunan. Akan digiring manusia hidup bermewah-mewahan, pakaian mononjol, kendaraan mewah menghiasi kehidupannya dan kalau syetan berhasil menundukkan hati manusia pada posisi demikian, maka syetan tidak membutuhkan manusia lagi untuk kedua kalinya, karena bidang ini selalu mempengaruhi satu sama lain dan tak pernah putus sampai datangnya ajal.
Baca Juga :
Lima Tujuan Diciptakannya Setan
Fakta Tentang " Hantu " Roh Gentayangan
4. Bersikap Tamak
Sungguh telah diriwayatkan oleh Sufwan bin Salim; “Sesungguhnya iblis menjelma di hadapan Abdullah bin Handholah. Kata Iblis, “Hai Abdullah bin Handholah,aku akan mengajarkan sesuatu dan hafalkanlah. “Abdullah berkata: “Aku tidak butuh pengajaranmu”. Iblis berkata : “Lihatlah...kalau hal itu baik bisa kau ambil dan bila tidak bisa kau tolak, hai Ibnu Handholah, janganlah engkau minta kepada seseorang selain Allah dengan permintaan yang selalu berhasrat. “Ingatlah ketika engkau marah, keadaan seperti itu akan menguasaimu.”
5. Tergesa-gesa atau Menunda-nunda Urusan
Nabi Besabda : “ Tergesa-gesa merupakan sifatnya syetan, dan tenang merupakan sikap dari Allah.”
Segala sesuatu yang dilakukan dengan tergesa-gesa tidak baik hasilnya karena kurang pertimbangan. Padahal suatu perbuatan agar hasilnya maksimal harus melalui pertimbangan. Menunda-nunda pekerjaan merupakan sifat syetan. Syetan senang kepada orang yang meunda-nunda suatu pekerjaan padahal ia dapat dikerjakan dengan segera, karena menundanya disebabkan malas.
6. Bakhil dan Takut Miskin
Bakhil dan pelit adalah sifat favorit syetan, ia menggoda setiap orang agar berlaku pelit dan kikir. Allah membenci orang yang kikir.
“Syetan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir).” (QS. Al-Baqarah : 268)
7. Buruk Sangka Sesama Muslim
Seorang Muslim wajib menjaga diri dari watak dan prasangka dari hal-hal yang tersembunyi. Saya melihat manusia selalu berburuk sangka satu sama lainnya untuk mencari aib, maka mengertilah bahwa sesungguhnya dia sendiri yang memiliki bathin kotor yang memantul dari hatinya.
Dengan demikian manusia wajib menutup pintu hatinya dan membuka sesuatu yang bisa ia mengingat kepada Allah, Sabda Nabi SAW ;
“Jauhilah berburuk sangka, karena tu adalah seburuk-buruknya perkataan.” (HR. Bukhari dan Abu Hurairah)
Oleh karena itu wahai saudaraku, marilah kita jauhi sifat buruk sangka, karena hanya akan menjadikan kita semakin jauh dari Allah, jauh dari teman, jauh dari tetangga dan dekat dengan syetan serta neraka.
Namun dalam misinya memperoleh derajat manusia mulia di sisi Allah dengan prediket Insan Kamil, manusia dihadapkan pada musuh yang luar biasa. Dialah setan yang sangat benci melihat orang beribadah kepada Allah. Ia akan terus menggoda manusia, membisikkannya, mempengaruhinya agar malas beribadah, berbuat ingkar, kafir dan syirik kepada Allah, serta melakukan aneka macam keburukan dan kejahatan, seperti berjudi, minum-minuman keras, berzina, berbuat kerusakan, membunuh dan lain-lain. Kalau sudah demikian, manusia tak ubahnya seperti binatang yang tidak punya hati dan nurani. Akal sehatnya telah hilang dan yang muncul adalah akal busuk.
Syetan adalah musuh yang nyata. Syetan dengan tipu dayanya, tiada henti-hentinya menggoda manusia. Seakan tidak capek-capeknya, syetan terus membisikkan ke dalam dada manusia untuk berbuat nista dan jahat. Oleh karena itu, wajib bagi kita hamba-hambaNya yang beriman untuk memusuhi syetan dan memohon perlindungan Allah dalam memerangi mereka. Firman Allah Ta’ala :
“Sesungguhnya syetan-syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaithan-syaithan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni nerakayang menyala-nyala.” (QS. Fathir : 6 )
Dari ayat di atas jelaslah bagi kita bahwa syetan terus berupaya untuk mengajak manusia terjerumus ke dalam kesesatan yang pada akhirnya menjadi penghuni neraka.
Diriwayatkan bahwa Abdullah bin Mas’ud RA menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah membuat sebuah garis dihadapan para sahabatnya. Beliau bersabda : “ini garis menuju Allah.” Lalu beliau membuat garis lagi di sebelah kanan dan kirinya, lalu bersabda : “Di setiap garis ini ada beberapa jalan, setiap jalannya ada syetan yang selalu mengajak ke sana. Kemudian beliau SAW membaca ayat QS.Al-An’am ayat : 153, yang artinya :
“ Dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu itu menceri-beraikan kamu dari jalan-Nya.” (QS.Al-An’am ayat : 153)
Yaitu hanya jalan menuju Allah yang lurus, jalan kebaikan yang telah dituntunkan oleh Rasulullah dengan syariat agama Islam, jalan-jalan lain selain jalan menuju Allah adalah jalan yang melenceng, jalan yang bengkok dan jalan yang sesat, ialah jalan setan yang hanya menjerumuskan manusia kepada penyesalan.
Agar terhindar dari godaan dan tipu daya setan. Kita harus mengetahui tempat-tempat masuknya syetan, yakni tempat yang biasa dimasuki syetan untuk menggoda manusia. Seperti kita ketahui bahwa syetan mengalir pada diri manusia seperti mengalirnya darah. Kami sarikan penjelasan Imam Al-Ghazali tentang tempat- tempat yang biasa dimasuki syetan, sebagai berikut :
1. Marah dan Menuruti Kesenangan Nafsu
Marah merupakan bencana yang merusak akal, padahal syetan amat mudah menerobos akal yang lemah. Dan acapkali manusia marah otomatis syetan mempermainkan layaknya anak kecil mempermainkan bola. Diriwayatkan bahwa sebagian kekasih Allah berkata kepda Iblis; “Perlihatkan padaku bagaimana kalian menguasai anak-cucu adam?” Mereka menjawab: “Aku menjeratnya ketika mereka marah dan gembira.
2. Dengki dan Rakus
Karena orang yang rakus terhadap sesuatu pasti kerakusan tersebut membuat ia buta dan tuli, saat itu syetan menemukan cela untuk masuk. Kemudian syetan menunjukkan sisi kebaikan padanya atas sesuatu yang membuatnya berhasil mencapai kesenangan, padahal jalan itu jelas-jelas menuju kemungkaran.
Diriwayatkan ketika nabi Nuh As. Menaiki kapalnya, ia memasukkan setiap kenis binatang secara berpasangan sebagaimana yang diperintahkan Allah kepadanya. Ternyata dalam kapal tersebut Nabi Nuh, AS melihat kakek-kakek yang tidak dikenal. Nabi Nuh As bertanya : “kenapa engkau, mengapa masuk ke mari?“ Ia menjawab: “Aku masuk untuk menarik hati teman-temanmu agar hati mereka bersamaku dan tubuhnya bersamamu. “Nabi Nuh berkata: Keluarlah dari kapalku wahai musuh Allah, kamu adalah yang dilaknat.“ Iblis itu berkata: “ada lima cara sehingga aku mampu membinasakan manusia dan aku beritahukan dua saja. Allah Ta’ala mewahyukan pada Nuh AS, “Sesungguhnya kamu tidak membutuhkan yang tiga, maka dia akan cerita padamu yang dua saja.
Apa dua macam itu ? “Kata Nuh AS. Kata Iblis, “Dua hal ini tidak pernah meleset untuk menjerumuskan manusia, yakni rakus dan dengki. Hanya karena dengki aku menjadi makhluk terlaknat dan terkutuk dan mengenai rakus, maka sungguh semua yang di surga diperuntukkan kepada Adam kecuali buah Syurga (khuldi) dan aku mampu menyeret Adam AS, hal itu Karena dalam diri Adam ada sifat rakus.
3. Menyintai Kemewahan
Sesungguhnya syetan apabila mengarahkan penglihatannya pada sesuatu hal, maka hal tersebut bisa menjadi kebiasaan bagi manusia. Sebab pandangan itu bisa bertelur dan menetas, lalu syetan tidak henti-hentinya mengajak manusia membangun rumah, menghias atap, pagar dan memperluas bangunan. Akan digiring manusia hidup bermewah-mewahan, pakaian mononjol, kendaraan mewah menghiasi kehidupannya dan kalau syetan berhasil menundukkan hati manusia pada posisi demikian, maka syetan tidak membutuhkan manusia lagi untuk kedua kalinya, karena bidang ini selalu mempengaruhi satu sama lain dan tak pernah putus sampai datangnya ajal.
Baca Juga :
Lima Tujuan Diciptakannya Setan
Fakta Tentang " Hantu " Roh Gentayangan
4. Bersikap Tamak
Sungguh telah diriwayatkan oleh Sufwan bin Salim; “Sesungguhnya iblis menjelma di hadapan Abdullah bin Handholah. Kata Iblis, “Hai Abdullah bin Handholah,aku akan mengajarkan sesuatu dan hafalkanlah. “Abdullah berkata: “Aku tidak butuh pengajaranmu”. Iblis berkata : “Lihatlah...kalau hal itu baik bisa kau ambil dan bila tidak bisa kau tolak, hai Ibnu Handholah, janganlah engkau minta kepada seseorang selain Allah dengan permintaan yang selalu berhasrat. “Ingatlah ketika engkau marah, keadaan seperti itu akan menguasaimu.”
5. Tergesa-gesa atau Menunda-nunda Urusan
Nabi Besabda : “ Tergesa-gesa merupakan sifatnya syetan, dan tenang merupakan sikap dari Allah.”
Segala sesuatu yang dilakukan dengan tergesa-gesa tidak baik hasilnya karena kurang pertimbangan. Padahal suatu perbuatan agar hasilnya maksimal harus melalui pertimbangan. Menunda-nunda pekerjaan merupakan sifat syetan. Syetan senang kepada orang yang meunda-nunda suatu pekerjaan padahal ia dapat dikerjakan dengan segera, karena menundanya disebabkan malas.
6. Bakhil dan Takut Miskin
Bakhil dan pelit adalah sifat favorit syetan, ia menggoda setiap orang agar berlaku pelit dan kikir. Allah membenci orang yang kikir.
“Syetan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir).” (QS. Al-Baqarah : 268)
7. Buruk Sangka Sesama Muslim
Seorang Muslim wajib menjaga diri dari watak dan prasangka dari hal-hal yang tersembunyi. Saya melihat manusia selalu berburuk sangka satu sama lainnya untuk mencari aib, maka mengertilah bahwa sesungguhnya dia sendiri yang memiliki bathin kotor yang memantul dari hatinya.
Dengan demikian manusia wajib menutup pintu hatinya dan membuka sesuatu yang bisa ia mengingat kepada Allah, Sabda Nabi SAW ;
“Jauhilah berburuk sangka, karena tu adalah seburuk-buruknya perkataan.” (HR. Bukhari dan Abu Hurairah)
Oleh karena itu wahai saudaraku, marilah kita jauhi sifat buruk sangka, karena hanya akan menjadikan kita semakin jauh dari Allah, jauh dari teman, jauh dari tetangga dan dekat dengan syetan serta neraka.
Tags
Al-Islam