Setiap tahun kita melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan, bulan mulia yang hanya satu kali kita temui dalam setiap tahun ini, suatu hari saat kita menemuinya lantas ia akan meninggalkan kita sebelas bulan ke depan, tidak ada jaminan bagi kita untuk bertemu dengan Ramadhan pada tahun berikutnya, karena semua rahasi Ilahi apakah umur kita sampai pada tahun berikut atau tidak.
Oleh sebab itu, karena pertemuan Ramadhan tidak pernah kita ketahui untuk masa-masa yang akan datang, setiap di akhir Ramadhan sudah seharusnya kita merenungi diri, menghisap diri dan menyadari setiap kekurangan Ramadhan yang kita jalani pada saat sekarang ini, sejauh mana baru pelaksanaan ibadah Ramadhan membekas dalam diri kita.
Dalam artikel kali ini, saya akan menguraikan tentang bagaimana cara mengakhiri Ramadhan saat ini, sehingga meskipun kita telah terpisah dengan Ramadhan itu, kita masih dapat melakukan amal yang bernilai di sisi Allah tentang menutup atau mengakhiri Ramadhan.
Berikut beberapa hal yang seharusnya kita lakukan dalam menutup Ramadhan atau mengakhiri Ramadhan pada tahun ini :
1. Menyempurnakan bilangan puasa
Dalam permasalahan ini, kita sebagai orang awam tentunya mengikut pada pemuka agama atau tokoh agama kita dalam hal ini, kementerian agama dalam mengakhiri Ramadhan, karena pada dasarnya pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan itu selalu terdapat 29 atau 30 hari, maka kita tidak bisa memutuskan sendiri sesuai selera, mau 29 atau 30 hari saja Ramadhan yang akan kita laksanakan.
Kewenangan itu telah berada di pundak kementerian agama bersama ormas-ormas Islam yang memiliki kemampuan untuk menentukan akhir Ramadhan atau menentukan awal bulan syawal ( Idul Fitri ).
Jika kementerian agama telah sepakat dan ketuk palu Ramadhan tahun ini 29 hari, maka menyempurnakan bilangan puasa dimaksud di sini adalah 29 hari, begitu juga jika ketentuannya adalah 30 hari, berarti menyempurnakan bilangan Ramadhan itu adalah 30 hari.
2. Bertakbir menurut petunjuk Allah SWT.
Bertakbir dalam menutup atai mengakhiri Ramadhan tahun ini adalah beberapa hal berikut dalam kita lakukan :
a. Membaca Takbir
Waktunya sejak terbenam matahari akhir Ramadhan sampai khatib turun mimbar pada 1 syawal. Hal ini sesuai petunjuk Rasulullah :
“Hiasilah Hari Rayamu dengan takbir, tahlil, tahmid dan takbir dan takdis" (HR. Thabrani)
b. Melaksanakan Shalat Idul Fitri
Dalam rangka menyemarakkan Idul Fitri, maka para wanita dan anak-anakpun dianjurkan keluar rumah dan datang ke tempat-tempa pelaksanaan shalat Id, bahkan bagi wanita berhalangan (menstruasi) pun dianjurkan untuk datang dengan ikut menghadiri tanpa melaksanalan shalat Idul Fitri tersebut.
Berhari raya identik dengan baju baru, pakaian baru dan perlengkapan serba baru, ternyata hal ini dipahami dari perintah Rasul untuk mengenakan pakaian terbaik, meskipun terbaik bukan berarti baru semua, tetapi setidaknya kita memaknai dalam merayakan kemenangan Idul Fitri, bergembiralah dan bersemangatlah salah satunya dengan memililih pakaian terbaik.
Rasulullah Bersabda :
“Rasulullah SAW, memerintahkan kepada kami, agar pada dua hari raya mengenakan pakaian terbaik, memakai wangi-wangian yang terbaik dan berkurban dengan hewan yang palingberharga (HR. Al Hakim)
3. Perbanyaklah Bersyukur
Dalam menutup atau mengakhiri Ramadhan, kita dianjurkan untuk memperbanyak bersyukur kepada Allah SWT. Karena kita telah diberikan nikmat yang amat sangat besar di bulan Ramadhan dan bertemu pula bulan kemenangan yaitu Syawal.
Banyak bentuk kesyukuran yang kita laksanakan pada hari raya raya idul fitri nantinya, seperti melakukan beberapa hal berikut ini :
a. Mengucapkan Hamdalah, seperti kalimat Hamdalah berikut ;
Alhamdulillahi Maa Kaana Syai’un Ahamma Ilaiya Min Zaalika.
Artinya :
“Segala puji bagi Allah, tidak ada sesuatu yang lebih penting bagiku melainkan yang demikian ini”
b. Sujud syukur
Jumhur ulama sepakat, bahwa setiap mendapatkan kenikmatan atau terhindar dari segala macam bentuk musibah, maka disunnahkan sujud syukur. Seperti dijelaskan Abi Bakrah :
“Sesungguhnya Nabi SAW, apabila datang kepadanya sesuatu yang disenangi atau mendapat kabar gembira, segeralah beliau tawadduk dan sujud kepada Allah SWT. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Tirmizi)
c. Mengeluarkan Zakat Fitrah
Seseorang yang masih hidup sampai terakhir Ramadhan dan masuk pada 1 syawal, maka hal itu merupakan anugerah terbesar yang ia dapatkan, oleh sebab itu ada suatu kewajiban yang segera ditunaikan dan wajib bagi pribadi/jiwa yang memiliki harta untuk dizakatkan pada hari raya tersebut.
Rasulullah menjelaskan bahwa puas seseorang itu masih tergantung, sampai ia melunasi zakat fitrahnya. Sebgaimana sabda beliau :
“Puasa Ramadhan akan melayang-layang di angkasa (belum diterima Allah), sehingga seseorang itu mengeluarkan zakat fitrah.
Demikian cara kita mengkahir Ramadhan tahun ini, semoga bermanfaat bagi kita semua umat Islam yang membaca tulisan ini, semoga Allah selalu meridhoi dan menerima semua amal ibadah kita, selama Ramadhan tahun ini, Aaamiiin.
Oleh sebab itu, karena pertemuan Ramadhan tidak pernah kita ketahui untuk masa-masa yang akan datang, setiap di akhir Ramadhan sudah seharusnya kita merenungi diri, menghisap diri dan menyadari setiap kekurangan Ramadhan yang kita jalani pada saat sekarang ini, sejauh mana baru pelaksanaan ibadah Ramadhan membekas dalam diri kita.
Dalam artikel kali ini, saya akan menguraikan tentang bagaimana cara mengakhiri Ramadhan saat ini, sehingga meskipun kita telah terpisah dengan Ramadhan itu, kita masih dapat melakukan amal yang bernilai di sisi Allah tentang menutup atau mengakhiri Ramadhan.
Berikut beberapa hal yang seharusnya kita lakukan dalam menutup Ramadhan atau mengakhiri Ramadhan pada tahun ini :
1. Menyempurnakan bilangan puasa
Dalam permasalahan ini, kita sebagai orang awam tentunya mengikut pada pemuka agama atau tokoh agama kita dalam hal ini, kementerian agama dalam mengakhiri Ramadhan, karena pada dasarnya pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan itu selalu terdapat 29 atau 30 hari, maka kita tidak bisa memutuskan sendiri sesuai selera, mau 29 atau 30 hari saja Ramadhan yang akan kita laksanakan.
Kewenangan itu telah berada di pundak kementerian agama bersama ormas-ormas Islam yang memiliki kemampuan untuk menentukan akhir Ramadhan atau menentukan awal bulan syawal ( Idul Fitri ).
Jika kementerian agama telah sepakat dan ketuk palu Ramadhan tahun ini 29 hari, maka menyempurnakan bilangan puasa dimaksud di sini adalah 29 hari, begitu juga jika ketentuannya adalah 30 hari, berarti menyempurnakan bilangan Ramadhan itu adalah 30 hari.
2. Bertakbir menurut petunjuk Allah SWT.
Bertakbir dalam menutup atai mengakhiri Ramadhan tahun ini adalah beberapa hal berikut dalam kita lakukan :
a. Membaca Takbir
Waktunya sejak terbenam matahari akhir Ramadhan sampai khatib turun mimbar pada 1 syawal. Hal ini sesuai petunjuk Rasulullah :
“Hiasilah Hari Rayamu dengan takbir, tahlil, tahmid dan takbir dan takdis" (HR. Thabrani)
b. Melaksanakan Shalat Idul Fitri
Dalam rangka menyemarakkan Idul Fitri, maka para wanita dan anak-anakpun dianjurkan keluar rumah dan datang ke tempat-tempa pelaksanaan shalat Id, bahkan bagi wanita berhalangan (menstruasi) pun dianjurkan untuk datang dengan ikut menghadiri tanpa melaksanalan shalat Idul Fitri tersebut.
Berhari raya identik dengan baju baru, pakaian baru dan perlengkapan serba baru, ternyata hal ini dipahami dari perintah Rasul untuk mengenakan pakaian terbaik, meskipun terbaik bukan berarti baru semua, tetapi setidaknya kita memaknai dalam merayakan kemenangan Idul Fitri, bergembiralah dan bersemangatlah salah satunya dengan memililih pakaian terbaik.
Rasulullah Bersabda :
“Rasulullah SAW, memerintahkan kepada kami, agar pada dua hari raya mengenakan pakaian terbaik, memakai wangi-wangian yang terbaik dan berkurban dengan hewan yang palingberharga (HR. Al Hakim)
3. Perbanyaklah Bersyukur
Dalam menutup atau mengakhiri Ramadhan, kita dianjurkan untuk memperbanyak bersyukur kepada Allah SWT. Karena kita telah diberikan nikmat yang amat sangat besar di bulan Ramadhan dan bertemu pula bulan kemenangan yaitu Syawal.
Banyak bentuk kesyukuran yang kita laksanakan pada hari raya raya idul fitri nantinya, seperti melakukan beberapa hal berikut ini :
a. Mengucapkan Hamdalah, seperti kalimat Hamdalah berikut ;
Alhamdulillahi Maa Kaana Syai’un Ahamma Ilaiya Min Zaalika.
Artinya :
“Segala puji bagi Allah, tidak ada sesuatu yang lebih penting bagiku melainkan yang demikian ini”
b. Sujud syukur
Jumhur ulama sepakat, bahwa setiap mendapatkan kenikmatan atau terhindar dari segala macam bentuk musibah, maka disunnahkan sujud syukur. Seperti dijelaskan Abi Bakrah :
“Sesungguhnya Nabi SAW, apabila datang kepadanya sesuatu yang disenangi atau mendapat kabar gembira, segeralah beliau tawadduk dan sujud kepada Allah SWT. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Tirmizi)
c. Mengeluarkan Zakat Fitrah
Seseorang yang masih hidup sampai terakhir Ramadhan dan masuk pada 1 syawal, maka hal itu merupakan anugerah terbesar yang ia dapatkan, oleh sebab itu ada suatu kewajiban yang segera ditunaikan dan wajib bagi pribadi/jiwa yang memiliki harta untuk dizakatkan pada hari raya tersebut.
Rasulullah menjelaskan bahwa puas seseorang itu masih tergantung, sampai ia melunasi zakat fitrahnya. Sebgaimana sabda beliau :
“Puasa Ramadhan akan melayang-layang di angkasa (belum diterima Allah), sehingga seseorang itu mengeluarkan zakat fitrah.
Demikian cara kita mengkahir Ramadhan tahun ini, semoga bermanfaat bagi kita semua umat Islam yang membaca tulisan ini, semoga Allah selalu meridhoi dan menerima semua amal ibadah kita, selama Ramadhan tahun ini, Aaamiiin.