Islam menaruh perhatian besar terhadap pendidikan . karena maju dan mutu penghayatan dan pengalaman ajaran agama islam tergantung kepada pendidikannya. Negara kita tercinta yang berdasarkan pancasila ini Alhamdulillah sangat memperhatikan pula kepada pendidikan. Bahkan pendidikan islam wajib dilaksanakan di sekolah-sekolah umum mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi.
Tujuan pendidikan Islam di negara kita adalah menunjang tujuan pendidkan nasional yaitu agar warga negara indonesia, selain demoktraatis dan cerdas, juga bertakwa kepada Allah SWT. Dengan demikian mereka membangun negaranya dengan bekal ilmu dan takwa, sehingga berhasil mencapai subur makmur berdasarkan pancasila di bawaah ridha Allah,SWT. Pola pendidikan islam terdapat dalam pengembangaan individu dan dalam pengembangan masyrakat.
A.Pengembangan individu
Dalam pengembangan individu perlu dikemukakan dua masalah yaitu belajar seumur hidup ( lifelong education ) dan membina akhlak mulia.
1.Belajar seumur hidup
Memang, Islam sungguh sangat progresif dan dinamis membawa para penganutnya untuk maju di segala sektor dan sub sektor hidup dan kehidupan. Sehubungan dengan banyak dan kompleks-nya bidang-bidang itu, maka Islam menghendaki agar setiap individu muslim belajar seumur hidup. Rasulullah SAW. Semenjak 15 abad yang lalu telah mengeluarkan perintahnya yang berbunyi:
Artinya :
“ Tuntutlah ilmu semenjak kecil sampai meninggal dunia “.
Dengan hadis ini, jelas bahwa islam jauh sekali orientasinya dan tajam pandangan ke masa depan. Karena umur manusia relatif panjang dan dalam masa hidupnya tentu banyak masalah yang harus diketahui atau problem yang harus dipecahkan. Oleh karena itu, ia harus membekali diri dengan pengetahuan yang banyak. Apalagi kehidupan masa kini, masa teknologi canggih, masa lebih menuntut lingkup pengetahuan yang lebih luas dan lebih menyeluruh di berbagai bidang.
Pembinaan bidang keagamaan, sosial, budaya , politik, dan sebagainya memerlukan pendidikan dan pengajaran yang berkesinambungan. Oleh karena itu pola “ pendidikan life along aducation “ sangat cocok diterapakan disegala zaman dan tempat. Life a long education sesuai dengan watak ilmu pengetahuan dan watak orang-orang yang berilmu itu sendiri. Watak ilmu pengetahuan dinamis dan watak yang berilmu tidak pernah puas dengan ilmu yang dimiliki. Sebagaimana halnya orang mencari dunia.
Rasulullah,SAW bersabda :
Artinya :
“ Dua kelompok maanusia yang “rakus” tidak akan merasa puas, yaitu pencari harta benda dan penuntut ilmu”
Perintah mencari ilmu seiring dengan perintah bekerja dan membangun. Islam menghendaki agar kaum muslimin pandai, cerdas, giat bekerja, pemberi, maju memimpin dan hal-hal positif lain yang menjadi faktor kemuliaan. Umat islam harus mulai jangan hina dan jangan minder ( merasa rendah diri ) serta jangan pula merasa sedih.
Allah berfirman :
Artinya :
“ Janganlah kamu (merasa) hina dan jangan pula kamu besedih, kamu adalah umat yang menduduki kelas pling tinggi “. ( Ali Imran : 139 )
2.Membina akhlak
Ilmu dan akhlak dua unsur kembar yang keduanya harus bersatu dan isi mengisi. Ilmu tanpa akhlak bisa membawa kesesatan bahkan malapetaka. Akhlak tanpa ilmu membawa kepada kemunduran. Akhlak mesti selalu mendapat pembinaan dan peningkatan agar terdapat keserasian dan keseimbangan antara keduanya pada setiap individu. Baik individu maupun negara terancam kehancurannya bila ia tidak berakhlak.
Bait syair Syaugi Bey di bawah ini pantas direnungkan :
Artinya :
“ Tetap jayanya bangsa-bangsa hanyalah karena akhlaknya. Bila ia ( sudah ) tidak berakhlak musnahlah mereka “.
Dapat ditambahkan bahwa dengan ilmu dan akhlak bisa dibina kreativitas, daya cipta/kerja, daya juang dan semangat pengabdian.
B. Pembinaan Masyarakat
Dengan modal ilmu pengetahuan yang dihiasi dengan akhlak luhur, orang bisa membina masyarakat di berbagai bidang sesuai dengan keahliannya. Karena itu, ilmu harus disertai dengan semangat pembinaan agar ia lebih berkembang dan lebih banyak manfaatnya. Di antara amal yang paling berguna bagi masyarakat adalah masalah pendidikan. Adapun lapangan pembinaan masyarakat bisa berbentuk menyebarluaskan (memanfaatkan) ilmu, mengembangkan pendidikan, membina generasi muda serta bisa juga dalam bentuk lainnya.
1. Menyebarluaskan ilmu
Memanfaatkan ilmu bisa dengan diamalkan sendiri dan bisa ditularkan kepada orang lain. Sebagaimana dimaklumi bahwa “Uang akan berkurang bakhan akan habis apabila dibelanjakan. Tetapi ilmu pengetahuan akan bertambah, apabila diberikan kepada orang lain.
2. Pengembangan Pendidikan
Mengapa Islam sangat memperhatikan pendidikan atau mencari ilmu ? karena pendidikan akan mengantarkan anak ke arah kedewasaan. Melalui pendidikan manusia akan menjadi dewasa, berilmu, berpengalaman dan pandai berpikir. Ilmu mengangkat derajat manusia. Ilmu menyelamatkan manusia dari kehinaan dan kesengsaraan. Ilmu adalah faktor kebahagiaan yang paling utama, terutama pada zaman teknologi canggih seperti sekarang ini. Masalahnya sekarang, bagaimana mengembangkan pendidikan.
Pengembangan pendidikan ialah menjadikan ilmu kita bertambah luas dan mendalam. Umpama di bidang keterampilan : sudah mengerti konstruksi dan bisa memperbaiki suatu komponen radio. Selanjutnya bisa memperbaiki komponen lain.
Usaha pada setiap jenjang harus disetrtai dengan seperangkat faktor kesuksesan, yang diantaranya sungguh-sungguh, tekun dan keras keinginan, pepatah arab mengatakan : “Barang siapa yang bersungguh-sungguh, pasti akan berhasil”.
Tujuan pendidikan Islam di negara kita adalah menunjang tujuan pendidkan nasional yaitu agar warga negara indonesia, selain demoktraatis dan cerdas, juga bertakwa kepada Allah SWT. Dengan demikian mereka membangun negaranya dengan bekal ilmu dan takwa, sehingga berhasil mencapai subur makmur berdasarkan pancasila di bawaah ridha Allah,SWT. Pola pendidikan islam terdapat dalam pengembangaan individu dan dalam pengembangan masyrakat.
A.Pengembangan individu
Dalam pengembangan individu perlu dikemukakan dua masalah yaitu belajar seumur hidup ( lifelong education ) dan membina akhlak mulia.
1.Belajar seumur hidup
Memang, Islam sungguh sangat progresif dan dinamis membawa para penganutnya untuk maju di segala sektor dan sub sektor hidup dan kehidupan. Sehubungan dengan banyak dan kompleks-nya bidang-bidang itu, maka Islam menghendaki agar setiap individu muslim belajar seumur hidup. Rasulullah SAW. Semenjak 15 abad yang lalu telah mengeluarkan perintahnya yang berbunyi:
Artinya :
“ Tuntutlah ilmu semenjak kecil sampai meninggal dunia “.
Dengan hadis ini, jelas bahwa islam jauh sekali orientasinya dan tajam pandangan ke masa depan. Karena umur manusia relatif panjang dan dalam masa hidupnya tentu banyak masalah yang harus diketahui atau problem yang harus dipecahkan. Oleh karena itu, ia harus membekali diri dengan pengetahuan yang banyak. Apalagi kehidupan masa kini, masa teknologi canggih, masa lebih menuntut lingkup pengetahuan yang lebih luas dan lebih menyeluruh di berbagai bidang.
Pembinaan bidang keagamaan, sosial, budaya , politik, dan sebagainya memerlukan pendidikan dan pengajaran yang berkesinambungan. Oleh karena itu pola “ pendidikan life along aducation “ sangat cocok diterapakan disegala zaman dan tempat. Life a long education sesuai dengan watak ilmu pengetahuan dan watak orang-orang yang berilmu itu sendiri. Watak ilmu pengetahuan dinamis dan watak yang berilmu tidak pernah puas dengan ilmu yang dimiliki. Sebagaimana halnya orang mencari dunia.
Rasulullah,SAW bersabda :
Artinya :
“ Dua kelompok maanusia yang “rakus” tidak akan merasa puas, yaitu pencari harta benda dan penuntut ilmu”
Perintah mencari ilmu seiring dengan perintah bekerja dan membangun. Islam menghendaki agar kaum muslimin pandai, cerdas, giat bekerja, pemberi, maju memimpin dan hal-hal positif lain yang menjadi faktor kemuliaan. Umat islam harus mulai jangan hina dan jangan minder ( merasa rendah diri ) serta jangan pula merasa sedih.
Allah berfirman :
Artinya :
“ Janganlah kamu (merasa) hina dan jangan pula kamu besedih, kamu adalah umat yang menduduki kelas pling tinggi “. ( Ali Imran : 139 )
2.Membina akhlak
Ilmu dan akhlak dua unsur kembar yang keduanya harus bersatu dan isi mengisi. Ilmu tanpa akhlak bisa membawa kesesatan bahkan malapetaka. Akhlak tanpa ilmu membawa kepada kemunduran. Akhlak mesti selalu mendapat pembinaan dan peningkatan agar terdapat keserasian dan keseimbangan antara keduanya pada setiap individu. Baik individu maupun negara terancam kehancurannya bila ia tidak berakhlak.
Bait syair Syaugi Bey di bawah ini pantas direnungkan :
Artinya :
“ Tetap jayanya bangsa-bangsa hanyalah karena akhlaknya. Bila ia ( sudah ) tidak berakhlak musnahlah mereka “.
Dapat ditambahkan bahwa dengan ilmu dan akhlak bisa dibina kreativitas, daya cipta/kerja, daya juang dan semangat pengabdian.
B. Pembinaan Masyarakat
Dengan modal ilmu pengetahuan yang dihiasi dengan akhlak luhur, orang bisa membina masyarakat di berbagai bidang sesuai dengan keahliannya. Karena itu, ilmu harus disertai dengan semangat pembinaan agar ia lebih berkembang dan lebih banyak manfaatnya. Di antara amal yang paling berguna bagi masyarakat adalah masalah pendidikan. Adapun lapangan pembinaan masyarakat bisa berbentuk menyebarluaskan (memanfaatkan) ilmu, mengembangkan pendidikan, membina generasi muda serta bisa juga dalam bentuk lainnya.
1. Menyebarluaskan ilmu
Memanfaatkan ilmu bisa dengan diamalkan sendiri dan bisa ditularkan kepada orang lain. Sebagaimana dimaklumi bahwa “Uang akan berkurang bakhan akan habis apabila dibelanjakan. Tetapi ilmu pengetahuan akan bertambah, apabila diberikan kepada orang lain.
2. Pengembangan Pendidikan
Mengapa Islam sangat memperhatikan pendidikan atau mencari ilmu ? karena pendidikan akan mengantarkan anak ke arah kedewasaan. Melalui pendidikan manusia akan menjadi dewasa, berilmu, berpengalaman dan pandai berpikir. Ilmu mengangkat derajat manusia. Ilmu menyelamatkan manusia dari kehinaan dan kesengsaraan. Ilmu adalah faktor kebahagiaan yang paling utama, terutama pada zaman teknologi canggih seperti sekarang ini. Masalahnya sekarang, bagaimana mengembangkan pendidikan.
Pengembangan pendidikan ialah menjadikan ilmu kita bertambah luas dan mendalam. Umpama di bidang keterampilan : sudah mengerti konstruksi dan bisa memperbaiki suatu komponen radio. Selanjutnya bisa memperbaiki komponen lain.
Usaha pada setiap jenjang harus disetrtai dengan seperangkat faktor kesuksesan, yang diantaranya sungguh-sungguh, tekun dan keras keinginan, pepatah arab mengatakan : “Barang siapa yang bersungguh-sungguh, pasti akan berhasil”.
Tags
Pendidikan