Radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) adalah salah satu jenis penyakit yang disebabkan karena terjadinya peradangan yang menyerang organ reproduksi wanita seperti rahim, tuba falopi (saluran yang menghubungkan indung telur dengan rahim), indung telur, atau seluruhnya.
Kondisi ini sendiri apabila tidak dapat ditangani dengan baik akan menimbulkan beberapa dampak seperti komplikasi jangka panjang pada organ reproduksi wanita, termasuk gangguan kesuburan, nyeri panggul kronik, atau kehamilan ektopik atau janin berada di luar rahim.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa saja penyebab dan gejala dari penyakit radang panggul hingga cara mengatasinya, simak penjelasan artikel berikut sampai tuntas ya!
Jika Anda atau keluarga yang Anda miliki sedang merasakan sakit atau merasa kurang fit, Anda dapat segera melakukan chat dokter gratis agar mendapatkan diagnosa dari dokter serta mendapatkan resep obat sesuai dengan keluhan yang Anda miliki.
Penyebab Penyakit Radang Panggul
Penyebab dari radang panggul yang paling sering ditemui adalah karena terjadinya infeksi bakteri Neisseria Gonorrhoeae dan Chlamydia Trachomatis.
Selain kedua bakteri tersebut, radang panggul juga dapat disebabkan oleh kuman patogen lainnya seperti Gardnerella Vaginalis, Trichomonas Vaginalis, Herpes Simplex Virus-2 (HSV-2), dan Mycoplasma Genitalium.
Infeksi bakteri yang terjadi di vagina tersebut nantinya bisa menyebar ke mulut rahim, lalu ke organ reproduksi bagian dalam seperti rahim, tuba falopi, dan indung telur.
Faktor Risiko Penyakit Radang Panggul
Perlu diketahui bahwa tidak semua wanita rentan untuk mengalami penyakit radang panggul. Adapun beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang lebih rentan untuk mengalami penyakit radang panggul, di antaranya adalah sebagai berikut.
● Berganti-ganti pasangan seksual
● Pernah menderita infeksi menular seksual
● Telah memiliki riwayat radang panggul sebelumnya
● Melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom
● Aktif secara seksual dan berusia kurang dari 25 tahun
● Menggunakan kontrasepsi IUD (intrauterine device) atau spiral
Gejala Radang Panggul
Penderita yang mengalami radang panggul pada awalnya tidak merasakan gejala apapun, bahkan terdapat beberapa penderita yang tidak mengeluhkan gejala apapun. Namun, seiring berjalannya waktu, infeksi radang panggul dapat menyebabkan beberapa gejala dengan ciri-ciri sebagai berikut:
● Demam
● Douching
● Menggigil
● Nyeri saat BAK
● Merasa lelah dan lemas
● Merasakan nyeri saat melakukan hubungan intim
● Merasakan nyeri saat menstruasi yang tidak tertahankan
● Merasakan nyeri yang hebat di daerah panggul dan perut bawah
● Menstruasi menjadi lebih panjang dan memiliki volume yang banyak
● Mengalami pendarahan di luar siklus menstruasi atau setelah melakukan hubungan seksual
● Mengalami keputihan yang abnormal seperti berbau tidak sedap hingga berubah warna
Cara Mengatasi Penyakit Radang Panggul
Untuk mengatasi penyakit radang panggul, penderita dapat mengkonsumsi obat-obatan dengan tujuan untuk mengurangi gejala akut yang muncul, mengatasi terjadinya infeksi, serta untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan oleh penderita dalam mengobati radang panggul, di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Obat-obatan
Dalam mengatasi infeksi yang diakibatkan oleh radang panggul, biasanya dokter akan memberikan antibiotik kepada penderita. Adapun beberapa jenis obat yang biasanya diberikan pada pasien rawat jalan, di antaranya seperti Doksisiklin dan pemberian obat Metronidazole.
Selanjutnya, jika radang panggul yang dialami oleh penderita memiliki gejala yang berat, maka penderita perlu dirawat di rumah sakit karena pemberian obat akan dilakukan melalui suntikan atau infus. Adapun beberapa pilihan obat yang akan diberikan kepada penderita, di antaranya adalah Cefoxitin ditambah Doksisiklin, Cefotetan ditambah Doksisiklin, serta Klindamisin ditambah Gentamicin.
Pemberian obat lain seperti paracetamol juga dapat diberikan kepada penderita untuk mengatasi demam. Selain itu, penderita juga dapat diberikan obat ibuprofen untuk mengatasi nyeri akibat radang panggul.
2. Operasi
Selanjutnya, para penderita yang memiliki komplikasi berupa abses pada organ reproduksi dapat dilakukan prosedur bedah oleh dokter. Tindakan ini sendiri berguna untuk mencegah pecahnya abses atau membersihkan abses yang sudah pecah.
Dalam melakukan pengobatan ini, para penderita akan dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual sama sekali hingga pengobatan dinyatakan telah selesai oleh dokter.
Agar pengobatan terhadap radang panggul lebih efektif, maka pasangan seksual juga harus diperiksa dan diobati. Hal tersebut juga berguna untuk mencegah terjadinya kekambuhan radang panggul yang dialami oleh penderita.
Pencegahan Penyakit Radang Panggul
Terdapat beberapa pencegahan yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya radang panggul, di antaranya adalah sebagai berikut.
● Menggunakan pengaman atau kondom ketika melakukan hubungan seksual
● Melakukan konsultasi dengan dokter terkait pemilihan alat kontrasepsi
● Berhubungan intim hanya dengan satu orang saja dan tidak berganti-ganti pasangan
● Melakukan pemeriksaan bersama dengan pasangan untuk mengetahui apakah terjadi infeksi menular seksual
● Tidak melakukan douching, lebih baik membersihkan area kewanitaan dari arah depan ke belakang
Kapan Waktu Harus ke Dokter?
Jika Anda memiliki penyakit radang panggul, maka Anda harus mengetahui kapan waktu terbaik untuk menemui dokter. Anda dapat segera menemui dokter apabila muncul gejala dan ciri-ciri radang panggul seperti yang sudah disebutkan di atas, di antaranya adalah:
● Keputihan abnormal● Demam tinggi hingga menggigil
● Nyeri perut bawah dan panggul hebat
● Pendarahan diluar siklus menstruasi atau setelah berhubungan seksual
Jika Anda ingin melakukan pemeriksaan terhadap radang panggul yang Anda alami, maka pastikan bagi Anda untuk mengajak pasangan agar ikut menjalani proses pemeriksaan guna mencegah kekambuhan radang panggul.
Itulah informasi mengenai penyakit radang panggul yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat untuk Anda!